Blitar  (ANTARA News) - Ratusan anggota Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Blitar, Jawa Timur, melakukan aksi pengibaran bendera guna memeriahkan hari ulang tahun (HUT) ke-65 Republik Indonesia dengan memanfaatkan perahu yang biasa digunakan untuk arung jeram.

Kegiatan yang dilakukan di sepanjang Sungai Tiko, di Desa Tegal Asri, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar, tersebut juga untuk mengajak agar masyarakat lebih mencintai alam dan melestarikanya, kata ketua panitia, Igimoyan, di Blitar, Selasa.

"Kegiatan ini akan lebih khidmat jika dilakukan di alam terbuka. Kami juga ingin mengajak kepada masyarakat, agar lebih peduli pada alam dengan menjaga dan melestarikanya," ujarnya.

Dalam kegiatan tersebut, ia mengemukakan, format kegiatan juga diatur seperti upacara pada umumnya. Terdapat pasukan pengibar bendera yang bertugas untuk mengibarkan bendera. Bedanya, mereka menggunakan perahu karet yang biasa digunakan untuk arung jeram dalam melakukan upacara pengibaran bendera.

Sebelum dikibarkan, anggota Paskibraka tersebut membawa bendera merah putih dari ujung sungai menuju tempat pengibaran. Para peserta upacara yang terdiri dari warga masyarakat umum dan juga peserta FAJI berada di sepanjang Sungai Tiko tersebut.

Para anggota pasukan pengibar bendera (Paskibra) untuk kegiatan tersebut harus menempuh perjalanan sekitar 5 kilometer mulai dari ujung sungai hingga lokasi pengibaran bendera. Namun, arus sungai yang tenang tidak membuat mereka kesulitan mengendalikan perahu, sehingga bisa menempuh perjalanan dengan lancar.

Saat prokotoler yang membawa acara membacakan persiapan pengibaran bendera, para peserta yang berada di tepi sungai tersebut langsung menegakkan tangan tanda hormat, hingga perahu yang membawa bendera tiba di lokasi pengibaran.

Lagu Indonesia Raya juga menggema keras di lokasi tersebut. Para peserta maupun warga yang juga ikut upacara tersebut melakukan kegiatan itu dengan khidmat.

Selain diikuti oleh beberapa warga dan para peserta FAJI, kegiatan itu juga diikuti oleh anak-anak. Mereka merasa tertarik mengikuti upacara tersebut, karena lain daripada lainya. Jika di sekolah, mereka berada di tengah lapangan, maka kini mereka berada di tepi sungai.

Jabar, salah seorang anak yang ikut dalam kegiatan tersebut, merasa cukup tertarik. Ia menjadi bersemangat untuk mengikuti kegiatan itu mulai dari awal hingga akhir.

"Pemandanganya lebih menarik karena berada di alam," katanya.
(T.ANT-073/P003)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2010