Jakarta (ANTARA News) - Pencatatan emisi saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) sepanjang 2010 diproyekssikan melebihi Rp20 triliun. Jumlah itu dihimpun dari emiten yang siap melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) tahun ini.

Direktur Penilaian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Eddy Sugito di Jakarta, Kamis mengatakan, saat ini sudah ada 12 emiten yang mencatatkan sahamnya di bursa, yang terakhir IPO adalah PT Berau Coal Energy.

"Sekarang sudah Rp5,36 triliun, nanti dari yang sudah dalam propes (pipeline) nilainya sekitar Rp16 triliun, jadi pada akhir tahun akan melebihi Rp20 triliun," ujarnya.

Menurutnya, nilai tersebut belum termasuk rencana IPO dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yaitu PT Krakatau Steel (KS) dan PT Garuda Indonesia. BUMN itu diperkirakan akan melepas saham perdana senilai lebih dari Rp4 triliun.

Kesebelas emiten itu adalah PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP), PT Benakat Petroleum Energy Tbk (BIPI), PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), PT Nippon Indosari Corpindo Tbk ROTI), PT Golden Prima Retailindo Tbk (GOLD).

Selain itu, PT Skybee Tbk (SKYB), PT BPD Jabar Banten Tbk (BJBR), dan PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk (IPOL), PT Evergreen Invesco Tbk (GREN), PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA), serta PT Berau Coal Energy (BRAU).

Sementara perusahaan yang sudah menyampaikan permohonan dokumen kontrak pendahuluan pencatatannya adalah PT Minna Padi Investama, PT Indofood CBP Sukses Makmur, PT Bumi Resources Mineral, PT Tower Bersama, dan PT Harum Energy.

Sepanjang 2010 BEI menargetkan 25 emiten yang akan mencatatkan saham di bursa pada 2010. "Sementara tidak ada revisi target 25 emiten pada 2010," ujarnya.
(ANT/P003)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2010