Pangkalpinang (ANTARA News) - Tingkat hunian kamar hotel di Kota Pangkalpinang, Bangka Belitung (Babel), turun hingga 70 persen karena sepinya kegiatan bisnis dan rapat dalam bulan suci Ramadhan.

"Hunian hotel selama Ramadhan sangat sepi, turun drastis hingga 70 persen, seiring sepinya kegiatan bisnis dan rapat karena orang malas melaksanakan kegiatan dalam bulan suci," kata seorang pebisnis perhotelan di Babel Halim Susanto di Pangkalpinang, Kamis.

Menurut dia, kondisi seperti ini sudah langganan setiap tahunnya khusus untuk hotel bisnis dan hunian hotel biasanya kembali normal dua minggu setelah Lebaran Idul Fitri.

"Khusus Hotel Santika yang saya kelola sendiri dan merupakan hotel bisnis, hanya tiga hingga lima kamar dari 36 kamar yang terisi. Omzet turun drastis, sementara pengeluaran meningkat," ujarnya.

Menurut dia, tingkat paling sulit yang dialami pebisnis hotel adalah dalam bulan suci Ramadhan karena pengunjung sangat sepi, sehingga omzet terjun bebas.

"Kondisi seperti ini rata-rata dialami oleh seluruh hotel bisnis di Babel, omzetnya turun drastis selama Ramadhan namun kemudian kembali ramai bahkan kamar terisi semua dan kegiatan membludak dua minggu setelah lebaran Idul Fitri," katanya.

Namun, kata dia, untuk tingkat hunian hotel resort yang berhubungan dengan sektor kepariwisataan tetap stabil karena melayani tamu yang datang untuk berwisata.

"Memang sekarang bisnis hotel harus diarahkan kepada hotel resort yang berkaitan langsung dengan dunia pariwisata. Ini lebih menjanjikan dibanding dengan hotel bisnis yang cenderung berfluktuasi atau tergantung dengan situasi dan kondisi," ujarnya.

Namun demikian, kata dia, jumlah kamar resort di Babel juga terbatas sehingga banyak tamu yang ditolak karena kamar sudah penuh.

"Kamar hotel jenis resort memang harus ditambah, bisnis ini cukup menjanjikan karena terkait dengan komitmen pemerintah untuk memajukan dunia kepariwisataan," ujarnya.

(KR-HDI/A027/S026)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2010