Hujan yang turun tak henti-hentinya mengguyur sejak Jumat petang sekitar pukul 17.00 WIB, hingga berita ini diturunkan, terus memperluas areal yang digenangi air.
Pantauan ANTARA menunjukkan ratusan rumah penduduk pada sejumlah desa seperti Talango, Toto Selatan, Toto Utara, Poowo Barat, Kelurahan Oluhuta, Padengo dan Tanggilongo, Kecamatan Kabila, mulai diambangi air, dengan ketinggian antara mata kaki hingga selutut kaki orang dewasa.
Sementara ini, kebanyakan warga masih memilih bertahan di rumahnya masing-masing, sambil menaikkan barang-barang mereka ke tempat yang lebih tinggi.
"Banjir seperti ini, seolah-olah sudah jadi lagu wajib setiap hujan deras mengguyur," kata Nanang, salah seorang korban banjir di Desa Talanggo.
Sebelumnya, pada kamis (19/8), puluhan rumah warga Talango, serta sejumlah desa sekitarnya, juga teredam air akibat luapan anak sungai yang melintasi sejumlah desa setempat, padahal hujan hanya menggyur selama dua jam.
Banjir juga meluas hingga ke belasan desa pada kecamatan lainnya, seperti di Suwawa, Tapa dan Tilongkabila, dan turut merendam ribuan hektar lahan pertanian dan sawah warga.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pemerintah daerah setempat, terkait jumlah korban dan kerugian materil yang dialami. (SHS/K004)
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010
