Makassar (ANTARA News) - Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Kostrad) siap mengawal pemilihan umum (Pemilu) Presiden dan Wakil Presiden Indonesia yang akan dilangsungkan beberapa bulan kedepan. Hal tersebut ditegaskan Panglima Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen TNI George Toisutta, di Makassar, Rabu. Dikatakannya, pemilu Presiden tahun ini akan menjadi tanggungjawab dari segala komponen bangsa. Karena itu dirinya meminta kepada rakyat Indonesia agar bersama-sama menciptakan suasana tertib dan aman pada pemilu nanti. "Kami akan `membeck-up` pemilu presiden tahun ini dan kami mengharapkan agar pemilu presiden tahun ini bisa berjalan aman tanpa adanya gangguan," ujarnya. Menurutnya, persaingan dalam pemilu presiden lebih ketat karena kursi yang diperebutkan hanya sepasang. Setiap pasangan akan berupaya keras memperoleh kursi yang diperebutkan, dengan bertarung habis-habisan. "Dari segi pengamanan kami hanya membantu petugas-petugas yang akan bertugas mengamankan pemilu presiden nanti," katanya. Mantan Pangdam III/Siliwangi ini menjelaskan, terdapat empat titik krusial dalam pemilu presiden mendatang. Keempatnya adalah tahapan pendaftaran pemilih, kampanye, pemungutan dan penghitungan suara di tempat pemungutan suara (TPS), serta penghitungan dan rekapitulasi suara di Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK). Keempat titik krusial itu berpotensi memicu konflik kendati pemilu presiden lebih sederhana. Pendaftaran pemilih dapat memicu konflik jika dalam pemilu mendatang masih ada juga pemilih yang tidak diakomodir. "Intinya pemilu presiden tahun ini adalah untuk mencari pemimpin rakyat dan sebagai bagian dari bangsa Indonesia mari kita menjaga agar pemilihan presiden ini bisa berjalan dengan tertib, aman dan sejahtera tanpa adanya gangguan," ujarnya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2009