Sampang (ANTARA News) - Dua warga Sampang, Madura, Jawa Timur yang menjadi korban ledakan tabung gas elpiji tiga kilogram beberapa waktu lalu hingga kini masih terbaring di rumah sakit daerah (RSD) setempat.

Kedua orang tersebut masing-masing Sodiq (42) dan adik iparnya, umamah (13) tahun warga Dusun Mandangin Desa Aeng Sareh, Kecamatan Kota, Sampang.

"Awalnya terdengar suara angin di selang regulator itu saat kami menyalakan gas elpiji. Tiba-tiba saja tabung tersebut meledak," kata Sodik di RSD Sampang, Sabtu.

Ia menuturkan, ledakan tabung gas elpiji ukuran tiga kilogram tersebut sebenarnya telah terjadi 16 hari lalu. Tapi Sodik dan keluarganya tidak melaporkan kejadian tersebut ke polisi.

"Kepada aparat desa saja kami memang tidak melapor. Karena kami memperkirakan kami tidak akan parah seperti ini," kata Sodik.

Namun, luka bakar yang ia derita akhirnya semakin parah dan membusuk, sehingga pihak keluarga terpaksa harus membawa ke rumah sakit daerah (RSD) Sampang.

Sodik menderita luka bakar di kedua kaki dan tangannya, sedang iparnya Umamah hanya menderita luka bakar di bagian kakinya.

Selama perawatan, Sodik dan iparnya Umamah menggunakan biaya pribadi dan sudah menghabiskan uang sebesar Rp2 juta dengan cara berhutang kepada tetangganya.

Kedua korban ledakan tabung gas elpiji ini tidak memiliki kartu jaminan sosial kesehatan masyarakat (Jamkesmas) meski keduanya tergolong keluarga tidak mampu.

"Saya tidak memiliki kartu Jamkesmas. Makanya saya dan ipar saya menggunakan uang sendiri dengan berhutang kepada tetangga," katanya.

Ia berharap pemerintah mau peduli dengan peristiwa yang mereka alami, termasuk membantu biaya pengobatan selama di rumah sakit daerah (RSD) Sampang.

Kasus ledakan tabung gas elpiji yang menimpa kedua warga Dusun Mandangin Desa Aeng Sareh, Kecamatan Sampang bukan merupakan kali pertama di kota Bahari ini.

Pada 1 Februari 2010 lalu sebanyak tujuh rumah di Desa Apaan, Kecamatan Pangarengan, Sampang, terbakar, akibat ledakan tabung gas elpiji.

Tujuh rumah warga yang terbakar itu milik enam kepala keluarga, masing-masing Hati, Karimah, Muhlis, Ismail, Marsuki, dan Maulidi.

Peristiwa ledakan tabung gas gas elpiji bantuan pemerintah dalam program konversi minyak tanah itu terjadi sekitar pukul 18.00 WIB.

Saat itu tiba-tiba tabung gas berukuran tiga kilogram meledak dan langsung membakar rumah milik Marsuki tersebut. Dalam hitungan menit, api langsung membakar seisi rumah dan merambat ke rumah lain yang berderetan dengan rumah Marzuki.

Tidak ada korban jiwa dalam ledakan tabung gas elpiji yang menyebabkan tujuh rumah ludes terbakar itu, namun kerugian material diperkirakan mencapai ratusan juta.

Sementara terkait ledakan tabung gas elpiji ukuran tiga kilogram yang menimpa dua warga pulau Mandangin, Sampang Madura pada 5 Agustus lalu itu, kini polisi melakukan penyelidikan dengan menyita tabung, kompor dan selang regulator yang terbakar.(*)

(T.KR-ZIZ/R009)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2010