Liwa, Lampung Barat (ANTARA News) - Warga Lampung Barat mengolah timun suri menjadi dodol karena banyaknya buah tersebut di daerah itu.

"Saya mencoba resep baru dodol yang menggunakan bahan baku timun suri, dan ternyata hasil yang didapat cukup baik, selain itu dodol timun suri memiliki rasa yang enak, sehingga makanan ini pantas disajikan saat hari lebaran nanti," kata warga Pekon (Desa) Ghiham, Kecamatan Sekincau, Lampung Barat, Mursanah (38), Selasa.

Dia menjelaskan, pembuatan dodol timun suri tidak begitu sulit karena sama seperti membuat dodol pada umumnya, yang membedakan proses pengolahannya harus teliti sehingga dodol yang dihasilkan tidak terlalu lembek.

"Sudah banyak dodol yang terbuat dari beberapa jenis bahan baku, tetapi untuk bahan baku timun suri baru kali pertama dibuat, sehingga ini menjadi jenis makanan baru bagi masyarakat," kata dia.

Ia pun memprediksikan dodol timun suri mampu menjadi produk unggul jika dikembangkan lebih serius dan mampu bersaing dengan produk lain yang sudah ada.

Proses pembuatan dodol timun suri sama seperti membuat dodol pada umumnya, tetapi yang ditekankan peracik dodol harus memperhatikan proses pengolahan baik pemanasaan, juga takaran bahan yang akan dicampur dengan buah timun suri tersebut.

Adapun bahan pokok pembuatan dodol timun suri diantaranya gula putih,santan, garam, vanili, kayu manis dan beberapa jenis bahan lain yang nantinya akan dicampur.

Penganan tersebut akan menjadi pilihan bagi masyarakat pada hari raya Idhul Fitri, selain itu harga timun suri terjangkau hanya Rp3.500 per buah, dengan harga tersebut semua masyarakat dapat membuatnya.

Warga lainnya Wisnu mengaku dodol dari timun suri cukup enak dan bisa menjadi kue pelengkap pada Lebaran serta bisa dijadikan oleh-oleh bagi familinya.

"Saya sudah menyiapkan untuk saudara yang mudik nanti. Selain oleh-oleh juga untuk mengenalkan bahwa di Lampung Barat ada pengolahan dodol timun suri," kata dia.

Sementara itu, soal ketersediaan buah tersebut di Lampung Barat tidak masalah karena kondisi tanah dan cuacanya cocok untuk pertumbuhannya. (ANT-049/K004)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010