Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) mencari pinjaman senilai 1,5 miliar dolar AS guna membiayai investasi pada 2010, kata Dirut Pertamina Karen Agustiawan di Jakarta, Selasa.

Dana pinjaman tersebut akan menggantikan obligasi yang ditunda penerbitannya ke kuartal pertama tahun 2011.

"Karena obligasinya mundur, maka untuk investasi tahun ini, kami akan cari pinjaman dengan nilai yang sama," katanya.

Karen mengatakan, penerbitan obligasi internasional senilai 1,5 miliar dolar AS mundur karena laporan keuangan tahunan untuk 2009 diperkirakan baru selesai Oktober 2010.

"Jadi, sulit kalau obligasi harus terbit tahun ini," katanya.

Sebelumnya, Pertamina menargetkan penerbitan obligasi pada semester pertama 2010, lalu mundur kuartal terakhir 2010 dengan asumsi laporan keuangan 2009 keluar September 2010.

Perusahaan migas tersebut sudah menunjuk tiga sekuritas sebagai penjamin penerbitan obligasi global masing-masing Citigroup, HSBC, dan Credit Suisse.

Pada bagian lain, Karen mengatakan, Pertamina telah ditunjuk Badan Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) sebagai penjual kelebihan produksi gas alam cair (LNG) Kilang Bontang, Kaltim sebanyak 60-68 kargo.

Menurut dia, sejumlah pembeli Jepang, Korea dan Taiwan sudah menyatakan minatnya membeli kelebihan kargo Bontang tersebut.

"Pengiriman akan dilakukan antara tahun 2011 dan 2012," katanya.

Kelebihan produksi LNG Bontang tersebut dikarenakan penyelesaian proyek terminal penerima gas terapung di Teluk Jakarta, belum bisa dipastikan.

Sebelumnya, terminal LNG ditargetkan selesai pada September 2010, namun hingga kini belum dimulai pembangunannya. Sementara, masa konstruksi terminal LNG diperkirakan mencapai 18 bulan.

Selain dijual dalam bentuk LNG, kelebihan produksi Bontang juga akan dijadikan elpiji dan akan diserap Pertamina.
(K007/B010)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2010