Jakarta (ANTARA News) - Bank Mandiri membatalkan rencana penerbitan global bond senilai 300 juta dolar AS dan memfokuskan diri pada proses penawaran saham terbatas (right issue) yang diharapkan bisa dilaksanakan pekan kedua atau ketiga November mendatang.

"Kalau kita punya modal cukup mungkin kita batalkan global bond yang dalam bentuk sub debt valas kita. Karena kita prioritas pada right issue," kata Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Pahala N Mansyuri di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, rencana right issue sudah mendapat dukungan dari Kementerian BUMN dan Kementerian Keuangan dan telah dibentuk tim bersama dari tiga unsur termasuk Bank Mandiri.

"Karena kelihatannya Kementerian BUMN sudah mendukung dan pasarnya sedang bagus, kita prioritaskan untuk meningkatkan modal tier satu, kalau sub debt kan modal tier dua," ujarnya.

Ia menjelaskan, pihaknya telah menerima surat dari Meneg BUMN yang membolehkan right issue dilakukan dan saat ini pihaknya sedang bersiap sehingga penawaran 2,36 miliar lembar saham itu bisa dilakukan pada pekan kedua November.

"Saat ini tim dari Kemeneg BUMN, Kemenkeu dan Bank Mandiri secara resmi sudah terbentuk. Siapa-siapa timnya sudah disampaikan, tim internal sudah terbentuk, tapi pricing masih jauh karena saay ini fokusnya persiapan dulu," jelasnya.

Pahala menambahkan penentuan harga saham yang ditawarkan nantinya baru bisa dilakukan tiga bulan lagi setelah persetujuan untuk right issue didapatkan dari DPR.

"Target dana juga belum bisa bilang karena harga saham Bank Mandiri pun bisa berubah, kalau saat ini Rp5.900 sampai Rp6.000 per lembar saham, kita masih melihat perkembangan harga sampai saat kita mau pricing di bulan November nanti. Jadi, masih sulit untuk kita prediksikan sekarang," tuturnya.

Lebih lanjut Pahala mengatakan dengan adanya tambahan saham yang dijual itu makan harga saham yang telah dimiliki investor akan mengalami dilusi sekitar 6-7 persen.

(E014/S026)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2010