Jakarta (ANTARA News) - Untuk membantu manusia lanjut usia (Manula), ibu hamil dan menyusui yang ingin pulang kampung di musim mudik lebaran 2010. PT Kereta Api akan mengoperasikan kereta api khusus. Pengoperasiannya dimulai H-7 Lebaran.

"Kereta Api Khusus Manula, Ibu Hamil dan Menyusui nantinya akan diberikan lebel khusus minimal spanduk," kata Mateta Rizalulhaq, Kepala Hubungan Masyarakat (Kahumas) Daop I, PT KA, Rabu (25/8).

Lebih jauh dikatakan sebagian besar masyarakat adalah pengguna kereta api ekonomi, karenanya jajaran menempatkan kereta api khusus itu di kereta api ekonomi. Jumlah tempat duduknya 106 kursi.

Saat ini, tambah Mateta, kereta api khusus itu baru satu gerbong saja, digabung dengan rangkaian kereta api ekonomi.

Mengingat kereta api khusus itu belum berdiri sendiri, dan masih menumpang di kereta api ekonomi makanya penumpang yang ingin dilayani kereta api khusus itu harus berangkat dari tempat keberangkatan kereta api ekonomi, seperti Stasiun Pasar Senen dan Stasiun Tanahabang.

Kereta api itu ada di semua perjalanan kereta api atau 11 perjalanan seperti KA Matarmaja, KA Brantas, KA Kertajaya, KA Progo, KA Tawang Jaya, KA Bengawan, KA Kutojaya, KA Gaya Baru Malam Selatan, KA Serayu II (Pagi), KA Serayu IV (Malam), dan KA Tegal Arum.

Sama seperti tiket kereta api ekonomi yang hanya bisa dibeli berapa jam sebelum berangkat, maka tiket kereta api khusus itu juga demikian, tidak ada pemesanan seperti kereta api bisnis, dan eksekutif.

Manula, Ibu Hamil dan Menyusui yang ingin menempati gerbong khusus itu, bisa langsung menjelaskan statusnya saat membeli tiket. Bila sudah terlanjur memiliki tempat duduk di gerbong biasa, nanti sebelum keberangkatan akan ada petugas yang patroli lalu memindahkan orang-orang khusus itu ke tempat semestinya.

Kereta api khusus itu, tambah Mateta, sebetulnya sudah dioperasikan sejak musim mudik lebaran 2009 saat itu, gerbong tersebut masih banyak diserobot penumpang yang tidak semestinya.

Harapannya, 2010 ini penumpang di kereta api khusus itu sudah mulai tertib. Tidak ada lagi, yang bandel. "Kita akan kerahkan dua petugas keamanan kereta api dibantu dua polisi agar kereta api khusus itu tidak dimanfaatkan pihak yang tidak semestinya," katanya. (ANT-136/K004)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010