Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Kamis pagi masih stabil karena pelaku pasar masih hati-hati masuk pasar, meski bursa Wall Street membaik.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar turun hanya satu poin menjadi Rp8.976-Rp8.986 dibanding penutupan hari sebelumnya Rp8.975-Rp8.985.

Analis PT First Asia Capital, Irfan Kurniawan di Jakarta Kamis mengatakan, rupiah yang stabil sebenarnya sangat disukai para eksportir maupun importir karena mereka dapat menghitung hasil jual produknya, karena rupiah tidak liar kemana-mana.

Posisi rupiah seperti itu, lanjut dia memang yang diinginkan pemerintah karena kedua pelaku baik eksportir maupun importir tidak mengalami kesulitan.

Sebelumnya pemerintah melalui Bank Indonesia meminta rupiah harus kembali di atas Rp9.000 per dolar agar produk ekspor lokal bisa kompetitif.

Rupiah di bawah Rp9.000 per dolar mengakibatkan daya saing produk Indonesia berkurang. Rupiah agak tertekan karena dolar AS di pasar regional menguat.

Namun tekanan pasar relatif kecil sehingga rupiah tetap di bawah Rp9.000 per dolar. Sementara itu investor asing berkeinginan untuk tetap bermain di pasar melakukan transaksi.

Karena itu peluang rupiah untuk menguat masih cukup besar, ujarnya.

Rupiah, lanjut dia pada siang nanti diperkirakan masih melemah, meski koreksinya relatif kecil.

Faktor utama melemahnya rupiah, karena kekhawatiran atas pertumbuhan ekonomi global yang tak menentu, katanya.

Bursa Wall Street melemah, akibat menguatnya dolar AS yang didukung oleh data ekonomi AS yang tidak menggembirakan.
(H-CS/S004)

Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2010