Semarang (ANTARA News) - Asisten Manajer Herry`s Gym, Toni Priatna, mengatakan, pemegang gelar Super Champions kelas bulu WBA, Chris John, harus tetap naik ring untuk mempertahankan gelarnya pada 2010.

"Kalau Chris John tidak naik ring tahun ini bisa kena denda dari WBA karena pertarungan Chris John sudah ditunda dua kali selama 2010 melawan petinju Argentina, Fernando Saucedo," kata Toni Priatna ketika dihubungi dari Semarang, Kamis.

Ia mengakui, memang belum bisa memastikan waktu pertarungan bagi Chris John, tetapi yang jelas dalam empat bulan mendatang, yang bersangkutan harus naik ring untuk mempertahankan gelarnya.

Ketika ditanya apakah lawannya tetap dengan Fernando Saucedo, dia mengatakan, itu pun belum bisa dipastikan karena pertarungan itu merupakan tarung pilihan atau "choice" sehingga Chris John bisa memilih lawan.

"Saya belum bisa memastikan apakah lawannya tetap dengan Saicedo atau bukan karena pertarungan mendatang sifatnya pilihan. Hal ini berbeda kalau tarung wajib atau "mandatory fight" yang lawannya sudah ditentukan harus peringkat satu di kelasnya," katanya.

Jika lawan Chris John bukan dengan Saucedo, katanya, Manajemen Chris John akan memberikan ganti rugi kepada petinju berasal dari Argentina tersebut karena sudah dua kali gagal naik ring melawan Chris John.

Tetapi, kata dia, kalau lawannya tetap dengan Fernando Saucedo, Manajemen Chris John tidak akan memberikan ganti rugi kepada Saucedo.

"Kami belum bisa memastikan lawannya, apalagi sekarang ini kami masih menunggu Chris John benar-benar sembuh dari cederanya," katanya.

Pertarungan Chris John melawan Fernando Saucedo sempat ditunda dua kali karena petinju dengan julukan The Dragon tersebut mengalami cedera saat latihan dengan "sparring partner".

Yang pertama adalah pertarungan yang sedianya digelar di Bali, 22 Mei 2010. Akhirnya ditunda karena Chris John mengalami cedera bahu kiri saat berlatih dengan petinju Australia, Williem Kickket.

Kemudian yang kedua adalah pertarungan di Jakarta, 26 Juli 2010. Lagi-lagi Chris John mengalami cedera tulang rusuknya juga saat berlatih dengan juara kelas ringan Indonesia, Roy Tuamanihuruk.

Ketika ditanya rencana awal September 2010 Chris John akan latihan di Sasana Herry`s Gym di Perth, Australia, dia mengatakan, dirinya sudah bertemu Chris John beberapa waktu lalu di Bali dan berbicara soal itu.

"Saya katakan pada Chris John kalau memang masih cedera, tidak perlu dipaksakan terlebih dulu," katanya.

Sebelumnya Chris John menyatakan kesiapannya untuk bertarung pada November 2010, mengingat tulang iganya sudah mulai sembuh dari cedera.

"Saya siap naik ring pada November mendatang sesuai yang diputuskan manajamen beberapa waktu lalu," kata Chris John.

Menurut suami mantan atlet wushu Jawa Tengah, Anna Maria Megawati tersebut, kondisi akibat cedera yang diderita ketika melakukan latihan dengan "sparring partner" di Jakarta menjelang pertarungan melawan Fernando Saucedo sudah lebih baik dari sebelumnya.

"Kalau dihitung dengan persen, rasa sakit yang diderita akibat cedera itu tinggal 20-10 persen saja, artinya sudah sembuh sekitar 80-90 persen," kata Chris John yang sudah mempertahankan gelarnya sebanyak 12 kali sejak merebut dari tangan petinju Kolombia, Oscar Leon di Bali, Oktober 2003.

Ketika ditanya waktu yang tersisa sekitar dua bulan ini akan dimanfaatkan untuk apa, ayah dua orang putri (Maria Luna Ferisha dan Maria Rosa Christiani) tersebut, mengatakan, sambil menyembuhkan hingga 100 persen, dirinya merencanakan berlatih kembali di Sasana Herry`s Gym di Perth, Australia.

Ia menyebutkan, awal September mendatang dirinya bakal berangkat ke Australia untuk menjalani latihan, mengingat dirinya memiliki waktu dua bulan untuk mempersiapkan pertarungan berikutnya pada November 2010.

"Saya masih menunggu program dari pelatih sekaligus manajernya, Craig Christian. Tetapi yang jelas awal September mendatang saya akan berlatih di Australia," kata petinju yang memiliki rekor bertarung 34 kali menang (22 di antaranya dengan KO) dan dua kali seri tersebut. (H015/K004)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010