Jakarta (ANTARA News) - Kementerian BUMN menargetkan 10 badan usaha milik negara sudah bisa menawarkan saham perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2011 nanti.

"Kita akan upayakan perusahaan milik negara yang masuk ke pasar saham bisa terus bertambah," kata Menteri BUMN Mustafa Abubakar di Kantor Kementerian BUMN di Jakarta, Jumat.

Menurut Mustafa, tujuan pemerintah mendorong perusahaan mencatat saham di bursa selain untuk mendapatkan modal, juga meningkatkan kinerja perseroan.

Ia menjelaskan, pada 2010 pemerintah menargetkan sebanyak empat perusahaan listing di pasar modal.

"Kita sangat berkepentingan untuk menambah jumlah BUMN masuk di pasar modal. Karena terbukti BUMN yang tercatat di bursa mampu menguasai hingga 30 persen kapitalisasi pasar," kata Mustafa.

Ia menuturkan, saat ini sebanyak 16 perusahaan milik negara sudah masuk bursa. "Kalau ada sekitar 10-12 lagi maka peran BUMN dalam menggerakkan pasar saham nasional semakin besar, yang akhirnya menjadi salah satu pendorong perekomian," ungkapnya.

Kondisi pasar saham Indonesia, saat ini sangat bagus, sehingga harus direspon dengan menambah jumlah emiten di pasar.

"Jika jumlah emiten tidak ditambah dikhawatirkan akan terjadi "bubble" di pasar modal," ujar Mustafa.

Meski begitu, Deputi Menteri BUMN Bidang Restrukturisasi dan Privatisasi, Mahmudin Yasin belum merinci nama-nama perusahaan yang akan masuk pasar modal tersebut.

Tunggu saja. Pada intinya, dana IPO itu untuk memperkuat modal perusahaan, bukan untuk disetor ke negara," tegas Yasin.

Ia menambahkan, ke 10 perusahaan tersebut masih akan diusulkan kepada Tim Privatisasi.

(R017/B012/S026)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2010