Bandung (ANTARA News) - Jalur baru lingkar Nagreg yang dibangun untuk mengatasi kemacetan panjang setiap arus mudik lebaran, tetap berupa jalur menanjak yang menjadi ciri khas Nagreg.

Namun tanjakan di jalur lingkar Nagreg tidak seperti tanjakan di jalur utama Nagreg yang menjadi kendala setiap kendaraan saat akan melintasi jalur tersebut.

Manager Proyek Kementerian PU Haryono, Sabtu, mengatakan, kemiringan derajat dalam tanjakan di jalur lingkar Nagreg hanya sekitar 14,8 derajat, turun dua digit dari tanjakan utama yakni sekitar 16 derajat kemiringan.

"Kita sengaja menurunkan derajat kemiringannya dari jalur utama, selain karena kemiringan struktur jalan aslinya, sehingga kita mengikuti struktur alam yang ada," katanya.

Bahkan di sejumlah titik jalan baru, masih terdapat jalan yang belum diaspal atau masih aspal berbatu, pihak pengembang sendiri sudah melakukan antisipasi dengan melakukan pemasangan rambu-rambu tanda bahaya.

" Selain rambu-rambu lalu lintas, kita juga melakukan pemasangan rambu tanda bahaya, karena memang kondisi jalan masih belum 100 persen mulus, sehingga diharapkan pemudik bisa lebih hati-hati saat melintas jalur baru tersebut," ujar Haryono.

Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Sutarman yang ikut serta dalam peninjauan tersebut, akan menyiapkan anggotanya di jalur lingkar Nagreg, sejumlah pos tambahan akan disiapkan.

" Untuk di jalur lingkar Nagreg kita siagakan 100 orang petugas, nantinya selain akan mengatur lalu lintas juga akan membantu memberikan informasi kepada pemudik ," ujar Kapolda.

Selain itu pembatas jalan juga disiapkan di sisi kanan dan kiri jalan, hal ini dilakukan karena jalur lingkar Nagreg masih belum sempurna secara umum.

(ANT-214/Y003/S026)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2010