Jakarta (ANTARA News) - Pesawat Susi Air yang akan membawa Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono tidak bisa melakukan penerbangan karena debu vulkanik akibat letusan Gunung Sinabung , Sumatera Utara yang mengganggu jarak pandang.

"Sampai sekarang saya masih tertahan di lapangan terbang Pinang Suri Tapanuli Selatan," kata Menko Kesra Agung Laksono yang sedang berada di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara kepada ANTARA melalui sambungan telepon, Minggu.

Agung menjelaskan, dirinya berada di Sumatera Utara dalam rangka melakukan Safari Ramadhan dalam kapasitasnya sebagai Menko Kesra.

"Saya sedang melakukan Safari Ramadhan di Sibolga, Sumatera Utara dan kebetulan Gunung Sinabung meletus. Karena masih berada satu provinsi dengan posisi saya sekarang maka saya berencana untuk meninjau langsung letusan gunung tersebut," katanya.

Dia juga merinci, untuk menuju lokasi letusan Gunung Sinabung di Kabupaten Tanah Karo, maka dirinya harus melakukan penerbangan dari Tapanuli Selatan melalui Medan.

"Namun pesawat Susi Air yang akan membawa saya ke Medan pukul 12.00 WIB tidak bisa melakukan penerbangan karena debu vulkanik akibat letusan gunung yang dahsyat," katanya.

Sebagai alternatif, maka dia dan rombongan akan menunggu penerbangan lain dari Nias yang direncanakan tiba pukul 14.30 dan melanjutkan penerbangan ke Medan pukul 15.00.

"Apabila jalur udara tidak memungkinkan maka kami akan menggunakan jalur darat dengan jarak tempuh sekitar delapan jam perjalanan ke Medan, dilanjutkan dua jam berikutnya ke Sinabung," katanya.

Sementara itu, Gunung Sinabung yang terletak di Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara meletus Minggu dinihari sekitar pukul 00.15 WIB

Sebelumnya Gunung Sinabung yang memiliki ketinggian 2.460 meter di atas permukaan laut itu mulai menunjukkan aktivitasnya dengan mengeluarkan asap hitam pada hari Sabtu (28/08) pagi.

Palang Merah Indonesia memperkirakan setidaknya 12.000 warga mengungsi akibat letusan Gunung Sinabung.

Pada Sabtu malam (28/8), seusai PMI membagikan 500 masker, kemudian tiga personil Satgana PMI Sumatera Utara beserta satu ambulannya melakukan penyisiran dan berkeliling desa memantau kondisi terakhir.(*)
(T.W004/A011/R009)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2010