Kuala Lumpur (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa diminta memasukkan masalah perlindungan WNI di Malaysia dalam agenda pertemuan bilateral, untuk mengurangi ketegangan hubungan kedua negara serumpun pada masa mendatang.

"Perlindungan WNI/TKI di Malaysia juga krusial untuk diselesaikan agar tidak menjadi pemicu rusaknya hubungan kedua negara ini," kata Ketua Perhimpunan Masyarakat Indonesia (Permai) Malaysia Machrodji Maghfur di Kuala Lumpur, Selasa.

Ia merujuk pemukulan wasit karateka Donald Kolopita oleh polisi Malaysia hingga luka parah, pendobrakan pintu rumah Ketua PPI UKM (Persatuan Pelajar Indonesia Universitas Kebangsaan Malaysia) di Kajang, dan penembakan tiga TKI asal Madura yang difitnah telah merampok.

"Sesungguhnya mereka adalah pekerja ilegal dan orang baik-baik yang diambil baik-baik oleh kepolisian Selangor kemudian ditembak mati seenaknya saja," tambahnya.

Menlu RI dan Malaysia bertemu di Kota Kinabalu pada 6 September untuk membicarakan masalah perbatasan kedua negara dan demonstrasi anti-Malaysia di Indonesia beberapa pekan terakhir.

Ia menegaskan, Pemerintah Indonesia harus minta pemerintah Malaysia mengubah perilaku polisi dan aparat keimigrasian terhadap WNI/TKI di Malaysia.

"Jadi agenda perlindungan WNI/TKI sangat penting dan krusial menjadi agenda pertemuan kedua Menlu di Kota Kinabalu, 6 September 2010," tambahnya.(*)

A029/S022/AR09

Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2010