Singaraja (ANTARA News) - Polisi yang melakukan penyisiran di kawasan konflik Desa Pengastulan, Seririt, Kabupaten Buleleng, Bali, Senin, yang dimulai sekitar pukul 20.00 Wita, berhasil menemukan puluhan karung plastik yang isinya batu kali dan patahan bata merah, serta tiga bom molotov.

Dalam penyisiran yang dipimpin Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor (Kasat Reskrim Polres) Buleleng, AKP Dewa Made Adnyana, itu diamankan pula sejumlah botol kaca bekas yang di duga sebagai salah satu media untuk membuat bom molotov berbahan bensin.

Di perbatasan Banjar Pala dan Banjar Kauman yang sedang bertikai sempat terdengar lima kali suara lemparan batu dari arah Banjar Pala yang mengenai perumahan warga di Banjar Kauman.

"Agar tidak terjadi hal-hal yang mengarah ke aksi provokasi, botol-botol bekas minuman itu terpaksa kami amankan," ujar Adnyana.

Penyisiran di mulai dari arah barat tepatnya di dari tugu bambu runcing yang menjadi pertanda tapal batas wilayah bajar Pala dengan banjar Kauman.

Sejumlah media yang bergerak bersamaan dengan anggota reserse kriminal (Reskrim) ke arah utara tugu awalnya hanya menemukan beberapa pemuda yang duduk mengelompok dalam jarak lima meter antar satu dengan kumpulan warga lain.

Setiba di pesisir pantai utara yang menjadi dataran akhir banjar Kauman, Adnyana mengaku curiga dan ingin kembali melewati jalur penyisiran yang sebelumnya di lalui.

Kecurigaan tersebut akhirnya terbukti ketika setelah kembali melewati jalur awal, ditemukan tumpukan karung plastik putih yang didalamnya terdapat batu serta letak menyebar di sepanjang pinggiran jalan sebelah barat banjar Kauman.

Sebuah bom melotov ditemukan di balik sebuah meja warung kecil dan sisanya ditemukan di dalam karung berisikan batu kali.

Ketiga bom molotov tersebut sudah berisikan cairan bahan bakar bensin dan di sita oleh Adnyana untuk digunakan sebagai barang bukti.

"Untuk sementara, benda-benda tersebut kami amankan di Polsek Seririt sebagai sektor terdekat kepolisian resort Buleleng," ucapnya.

Penyisiran yang berakhir hampir tengah malam, merupakan langkah antisipasi kepolisian pascabentrok yang berlangsung Minggu (29/8) dini hari dengan mengakibatkan puluhan rumah di banjar Kauman dan Pala mengalami kerusakan.
(ANT/P003)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2010