Yogyakarta (ANTARA News) - Media massa merupakan pilar kelima pendidikan setelah keluarga, sekolah, masyarakat, dan rumah ibadah, kata Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Rochmat Wahab.

"Media massa dapat memainkan peran besar dalam pendidikan informal melalui informasi atau berita," katanya di Yogyakarta, Selasa.

Dalam diskusi Peran Edukasi Media Massa dalam Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat,  ia menilai, media massa dapat memainkan peran dalam penyampaian informasi tentang materi pendidikan.

"Media massa mampu memberikan informasi yang sangat kaya dan terbaru, bahkan kualitas informasinya juga sangat baik dan tinggi," katanya.

Ia mengatakan, media massa dapat mentransformasikan nilai-nilai pendidikan melalui informasi yang didesiminasikan. Setiap informasi dalam media massa selalu mengandung nilai-nilai.

"Nilai-nilai yang dikandung media massa seharusnya memberikan manfaat bagi kehidupan manusia terutama dalam perbaikan martabat manusia, bukan sebaliknya yang justru menjatuhkan martabat manusia seperti tampilan kekerasan dan konflik," katanya.

Dalam konteks itu, menurut dia, tim redaksi diharapkan memainkan peran penting dalam menyaring informasi yang berpotensi dan berdampak kurang baik bagi setiap individu, masyarakat, dan bangsa.

Ia mengatakan, media massa juga dapat digunakan untuk mempercepat proses penuntasan wajib belajar terutama bagi peserta didik yang berada di daerah pinggiran. Hal itu tidak dapat diabaikan.

"Dengan memperhatikan kondisi objektif geografi Indonesia, untuk menjamin terjadinya proses pendidikan untuk semua, kita harus memanfaatkan jasa media massa dengan tetap menjaga komitmen untuk mempertahankan mutu," katanya.

Menurut dia, untuk menjadikan nilai tambah media massa sudah waktunya setiap terbitan atau edisi laporan ada berita dan kolom atau sesi khusus tentang pendidikan, baik yang berkenaan dengan berita atau informasi maupun substansi pendidikan.

"Hal itu perlu dilakukan karena selama ini yang terjadi justru berita tentang olahraga, politik, dan ekonomi yang terkadang menghabiskan lembar atau menit dalam agenda media massa, baik media cetak maupun elektronik," katanya.
(ANT/P003)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2010