PBB, New York (ANTARA News) - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan lebih setengah juta perempuan korban banjir di Pakistan akan melahirkan dalam enam pekan ke depan, kata jurubicara PBB di Markas PBB, New York, Amerika Serikat, Selasa.

"Satu bulan setelah terjadinya banjir yang memporakporandakan, kesehatan reproduksi tetap menjadi keprihatinan besar di seluruh daerah yang kebanjiran di Pakistan," kata jurubicara PBB Martin Nesirky dalam taklimat harian di New York seperti dikutip Xinhua.

Setelah melakukan penilaian mengenai kesehatan anak, bayi yang baru dilahirkan, dan ibu, Dana Kependudukan PBB (UNFPA) telah membuat ruang bersalin di daerah tertentu, kata Nasirky kepada wartawan.

Beberapa tim UNFPA sejauh ini telah membantu sebanyak 5.600 kelahiran secara selamat, kata Nasirky.

Menurut siaran pers yang dikeluarkan Kantor PBB Urusan Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) pada Selasa, UNFPA, Dana Anak PBB (UNICEF) dan WHO ikut di dalam Komite Pelaksana Nasional mengenai tanggapan kesehatan terhadap banjir, yang dipimpin oleh Perdana Menteri Pakistan Sayid Yousuf Raza Gilani.

Banjir di Pakistan sejauh ini telah mempengaruhi sebanyak 17,6 juta orang, 70 persen di antara mereka diperkirakan adalah perempuan dan anak-anak, kata OCHA.
(C003/A011)

Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2010