Banyuwangi (ANTARA News) - Sebuah pesawat latih Cessna tipe 172 milik "Bali Internasional Flight Academy (BIFA)", Singaraja, Bali, Rabu pukul 07.10 WIB, jatuh di pesawahan Dusun Cungkingan, Desa Badean, Kecamatan Kabat, Banyuwangi, Jawa Timur.

ANTARA melaporkan, kecelakaaan tunggal yang diduga akibat mesin tidak berfungsi itu tidak sampai menimbulkan korban jiwa karena tiga awak pesawat naas itu hanya luka ringan seperti lecet dan memar di bagian wajah.

Ketiga awak itu, antara lain seorang instrukstur asal Amerika Serikat Kapten Mariam Zanaria Hugen, dan dua orang siswa BIFA, yakni Carl Ruwayani dan Adha Mahmeru.

Somad, saksi mata, mengatakan pesawat latih itu sebelum jatuh sempat oleng di udara dan tidak lama kemudian mendarat darurat di lahan pertanian milik Nawawi, warga setempat.

"Warga pun beramai-ramai mendatangi lokasi kejadian dan memberi bantuan," katanya.

Dengan dibonceng sepeda motor, ketiga orang awak pesawat latih BIFA Singaraja Bali dilarikan ke Bandara Blimbingsari, Rogojampi, Banyuwangi untuk diterbangkan dengan menggunakan pesawat Cessna lainnya ke Bandara Letkol Wisnu, Singaraja, Bali guna mendapatkan perawatan.

Dinas Perhubungan (Dishub) Banyuwangi, Jawa Timur, Armawan, menjelaskan peristiwa itu terjadi saat pesawat tersebut dalam perjalanan terbang dari Bandara Letkol Wisnu Singaraja, Bali menuju Bandara Blimbingsari, Rogojampi, Banyuwangi.

Namun, sekitar dua kilometer sebelah utara bandara itu, pesawat mesin tunggal itu tiba-tiba mengalami gangguan pada mesin, sehingga harus mendarat darurat di persawahan di Desa Badean Kecamatan Kabat, Banyuwangi.

Hingga saat ini, bangkai pesawat Cessna tipe 172 BIFA masih di lahan persawahan karena menunggu kedatangan petugas Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Jakarta untuk menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat.

ANT/E011/E011

Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2010