Jakarta (ANTARA News) - Aktris yang dirundung masalah, Lindsay Lohan, telah mengakui kesalahan dalam satu wawancara yang disiarkan pada Selasa (31/8), tapi meremehkan masalah obat dan alkohol serta menyatakan karir aktingnya sekarang akan jadi prioritas.

Lindsay (24) baru-baru ini dibebaskan lebih awal dari penjara dan program rehabilitasi dan sekarang diperintahkan menghadiri pelajaran terapi perilaku dua kali dalam satu pekan.

Ia mengatakan kepada majalah Vanity Fair di dalam wawancara yang dilakukan satu pekan sebelum ia menjalani hukuman penjara bahwa ia akan memangkas gaya hidup hedonis untuk menghidupkan kembali karirnya.

"Aku ingin karirku kembali," kata Lindsay kepada majalah tersebut. "Aku ingin memperoleh kehormatan ketika aku membuat film besar. Dan jika itu harus ditebus dengan tak pergi ke klub pada malam hari, maka itulah yang terjadi. Bagaimana pun juga, itu tak menyenangkan."

Aktris "Freaky Friday" tersebut mengatakan hadir di Los Angeles beberapa tahun lalu sama dengan kebebasan dan uang tapi merusak perilaku, tapi sekarang ia "baik-baik saja" dan kemampuan aktingnya berada pada puncaknya.

"Aku tak peduli apa yang dikatakan orang lain. Aku tahu aku adalah aktris yang sangat bagus," katanya. "Dan aku tahu pada waktu lalu aku masih muda dan tak bertanggung jawab. Tetapi itulah yang namanya tumbuh dewasa. Orang belajar dari kesalahannya."

Yang membuat dia tambah bingung, katanya, ialah apa yang terus dia baca di berbagai tabloid AS, yang ia katakan "sangat menakutkan dan menyedihkan.

Laporan mengenai penyalah-gunaan alkohol berlebihan, katanya, sementara menghadapi ayahnya jauh lebih berat.

"Aku kira setiap orang memiliki bentuk kecanduannya sendiri dan berharap dapat mempelajari cara terbebas dari kecanduan itu," katanya.

Lindsay mengakui pada 2007 ia kecanduan alkohol dan obat, dan masuk pusat rehabilitasi sebanyak tiga kali. Ia diperintahkan memakai gelang pemantau alkohol pada Mei tahun ini dan dijebloskan ke dalam penjara karena mangkir dari kelas pendidikan alkohol yang diwajibkan sebagai bagian dari tiga tahun hukuman percobaannya.

Di dalam artikel Vanity Fair, Lindsay mengatakan ia "tak pernah menyalah-gunakan obat yang diresepkan" dan sebagian ia menyalahkan perilakunya, suka keluyuran di tempat yang keliru, demikian Reuters.
(C003/B010).

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2010