Jakarta (ANTARA News) - Markas Besar TNI menyatakan, tidak ada mekanisme giliran atau "jatah" bagi jabatan Panglima TNI.

Juru Bicara TNI Mayjen TNI Aslizar Tanjung di Jakarta, Rabu mengatakan, "Tidak ada jatah-jatahan. Presiden akan memilih sesuai dengan kondisi yang berkembang. Itu pun harus disetujui DPR." 

Ia menegaskan, tiga kepala staf angkatan yang ada saat ini yakni Kepala Staf Angkatan Darat, Kepala Staf Angkatan Laut dan Kepala Staf Angkatan Udara, memiliki kesempatan yang sama untuk menduduki jabatan Panglima TNI.

Aslizar mengemukakan, belum ada nama calon panglima tni yang mencuat diantara ketiga nama calon yang ada.

"Sepenuhnya, menjadi hak prerogatif presiden," katanya, menambahkan.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan akan dilakukan penggantian Panglima TNI dalam waktu dekat sesuai dengan UU Nomor 34/2004 tentang TNI.

Pergantian akan dilakukan dalam waktu relatif bersamaan dengan penggantian posisi Kepala Polri dan Jaksa Agung. (R018/K004)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010