Paris (ANTARA News) - Penyelidikan atas tiga tentara Prancis luka di Afghanistan pada pekan lalu menyimpulkan bahwa mereka menjadi korban salah tembak satuan lain Prancis, kata sumber dekat dengan penyelidikan itu pada Rabu.

Penyelidikan itu dilakukan setelah tentara tersebut luka, salah satunya parah, pada 23 Agustus di daerah timurlaut Kabul, tempat dua tentara Prancis tewas akibat tembakan pejuang beberapa jam sebelumnya.

Kejadian itu menjadikan 47 tentara Prancis tewas dalam kemelut Afghanistan.

Penyelidikan itu dilakukan perwakilan tentara Prancis di Afghanistan.

Sebagian besar dari 3.500 tentara Perancis di Afghanistan ditempatkan di kabupaten sekitar Kabul.

Mereka merupakan bagian dari pasukan asing pimpinan persekutuan pertahanan Atlantik utara NATO dalam bertempur dengan Taliban.

Sejumlah 2.058 tentara asing tewas di Afghanistan sejak serbuan pimpinan Amerika Serikat untuk menumbangkan pemerintah Taliban pada akhir 2001.

Taliban, yang memerintah Afghanistan sejak 1996, mengobarkan perlawanan sejak digulingkan dari kekuasaan di negara itu oleh invasi pimpinan Amerika Serikat pada 2001, karena menolak menyerahkan pemimpin Alqaida Osama bin Ladin, yang dituduh bertanggung jawab atas serangan di wilayah negara adidaya itu, yang menewaskan sekitar 3.000 orang pada 11 September 2001.
(B002/H-AK)

Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2010