Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan menilai pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyangkut Indonesia-Malaysia membuat partai politik di DPR mengurungkan niat untuk mengajukan hak interpelasi.

"Kita apresiasi pidato SBY semalam. Penjelasan SBY itu meredakan dan meredam keinginan partai politik untuk mengajukan hak interpelasi," kata Taufik di Gedung DPR, Jakarta, Kamis.

Sekjen PAN itu menambahkan, beberapa partai politik seperti Golkar, PDIP yang semula begitu gencar ingin mengajukan hak interpelasi, akhirnya mengurungkan niat mereka.

"Golkar, PDIP yang semula ngotot ingin mengajukan hak interpelasi, akhirnya mencabut sendiri keinginan tersebut," katanya.

Tak hanya mampu meredakan dan meredam suasana di dalam negeri, pidato Presiden SBY juga disambut positif di Malaysia.

"Pemberitaan di Malaysia sangat bagus pada SBY. Artinya SBY sukses melakukan pendekatan diplomasi," kata Taufik.

Pidato SBY, lanjutnya, secara implisit menginstruksikan kepada Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa untuk lebih meningkatkan diplomasi dan segera menyelesaikan masalah tapal batas kedua negara.

"Bila Marty tak mampu, Presiden perlu mengevaluasi, tapi tidak mengganti," ujar Taufik.

Ia menyarankan, pembicaraan antara Indonesia-Malaysia pada tanggal 6 September mendatang bisa menghasilkan kesepakatan yang bisa memuaskan kedua pihak sehingga ke depan tidak ada lagi permasalahan terutama yang menyangkut klaim di wilayah perbatasan.

"Pembicaraan tidak hanya dilakukan dengan Malaysia, tapi Menlu harus melibatkan ASEAN dalam penyelesaian masalah Indonesia-Malaysia seperti saat Indonesia menjadi penengah antara Kamboja-Vietnam," kata Taufik. (ANT-134/K004)

Pewarta: NON
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010