Yogyakarta (ANTARA News) - Investor yang tergabung dalam perusahaan sekuritas yang membuka kantor cabang di Yogyakarta pada tahun ini mencapai 2.775 investor, meningkat dibandingkan tahun lalu yang hanya 1.000 investor.

"Peningkatan jumlah investor di Yogyakarta itu cukup signifikan. Dalam jangka waktu satu tahun jumlah investor meningkat sebanyak 1.775 investor," kata Pemimpin Cabang Pusat Informasi Pasar Modal (PIPM) Yogyakarta Irfan Noor Reza di Yogyakarta, Jumat.

Menurut dia, kehadiran cabang PIPM antara lain untuk melakukan sosialisasi mengenai keberadaan alternatif investasi bagi pemilik modal selain menyimpan dananya di perbankan.

Selain itu, PIPM juga mempunyai kewajiban mengenalkan perusahaan sekuritas sebagai media bagi masyarakat yang ingin berinvestasi.

"Masyarakat tidak mungkin melakukan investasi di pasar modal secara langsung dan harus melalui perusahaan sekuritas yang ada," katanya.

Ia mengatakan, pola itu memang hanya diperuntukkan bagi calon investor yang ingin bertransaksi "equity" atau jual beli saham.

"Saat ini angka transaksi harian sudah mencapai Rp250 miliar hingga Rp 300 miliar per hari. Angka itu relatif naik dibandingkan saat awal PIPM masuk setahun lalu di mana rata-rata per hari transaksi hanya berkisar Rp100 miliar," katanya.

Menurut dia, semakin banyak investor dan tingkat edukasi mereka akan semakin baik. Artinya, jumlah dana yang diinvestasikan dari masing-masing investor juga naik signifikan.

"Rata-rata dana para pengusaha yang masuk untuk investasi di perusahaan sekuritas berada di kisaran Rp10 miliar hingga Rp20 miliar," katanya.

Ia mengatakan, masuknya investor dari kalangan akademisi, khususnya mahasiswa dan dosen juga membuat peluang perusahaan sekuritas semakin besar.

"Meskipun jumlah investasi mereka masih kecil, kurang dari Rp10 juta per mahasiswa, dari waktu ke waktu jumlah investor retail itu terus bertambah," katanya. (ANT/K004)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010