"Kami sampai sekarang belum berani masuk rumah setelah getaran gempa besar tadi, karena masih teringat peristiwa gempa tahun 2007, kata seorang warga Kerkap Antoni (54), Sabtu dinihari.
Begitu ada guncagang Kerkap sontak memboyong anak-anaknya keluar rumah dan sampai saat ini masih duduk di teras rumah.
Setelah guncagangan gempa itu banyak warga tidak tidur lagi sambil menunggu sahur dan bahkan ada warga daerah itu sudah mebuat api unggun depan rumahnya.
Sambil menunggu sahur warga Kerkap juga melakukan kegiatan memainkan meriam bambu dan petasan, kata Antoni.
Saat gempa besar 7,9 SR terjadi pada 2007 puluhan desa antara lain dalam Kecamatan Kerkap dan Kecamatan Lais rumah penduduknya porak poranda dan bahkan ada yang menjadi korban jiwa ditimpa reruntuhan rumah, ujar Antoni.
Kepala Badan Meteorogi dan Geofisika (BMKG) pada Kliamtologi kl II Pulau Bai Bengkulu Fahmiza mengatakan, gempa 6,0 SR itu tidak berpotensi tsunami.
Lokasinya berada pada 3.76 bLintang Selatan (LS) dan 10181 Bujur Timur (BT), dengan kedalaman 28 KM dan pusatnya berada 36 Km Barat daya Lais atau 46 Km Padang Betuah setempat. (*)
Z005/AR09
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2010
