Liwa, Lampung Barat (ANTARA News) - Sejumlah toko pakaian di Kabupaten Lampung Barat Provinsi Lampung dipadati pembeli dan dalam satu hari pedagang mampu menghasilkan omzet 60 persen lebih tinggi dari biasanya.

"Sejak sepekan ini lonjakan pembeli pakaian terjadi, dan setiap harinya semakin bertambah, membuat omzet penjualan saya meningkat tajam hingga 60 persen lebih," kata Markum Satam (44), pedagang pakaian di Pasar Fajar Bulan, Kecamatan Way Tenong, sekitar 263 km dari Bandarlampung, Minggu.

Dia menjelaskan, pedagang mampu mendapatkan omzet penjualan hingga belasan juta rupiah.

"Dalam sehari saya mampu mendapatkan penjulaan hingag Rp13 juta lebih, bahkan omzet ini akan lebih bila mendekati H-3 hari raya Idhul Fitri," kata dia lagi.

Kemudian lanjut dia, pedagang merauk kuntungan berlimpah. Pakaian yang paling dicari menjelang Lebaran ini adalah baju muslim.

"Jelang lebaran seperti ini, pakaian muslim banyak diburu masyarakat, sehingga stok pakaian muslim yang dimiliki ludes terjual, sehingga untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saya terpaksa memesan kembali pakaian muslim dengan jumlah banyak," katanya.

Menjelang hari raya Idhul Fitri 1431 Hijriah, sejumlah toko pakaian di Kabupaten Lampung Barat dipadati pembeli, semua terlihat sejak sepekan terakhir ini.

Rata-rata masyarakat yang berada dipedalaman turun gunung untuk memburu pakaian lebaran, sehingga omzet penjualan pedagang pakaian melonjak tajam.

Pedagang pakaian yang berada di Lampung Barat mengandalkan Jakarta dan daerah Bandung sebagai pemasok pakaian jadi.

Lonjakan pembeli akan bertambah bila mendekati H-3 lebaran, bahkan mencapai 100 persen, setiap pedangan mampu mendapatkan omzet penjualan mencapai Rp13 hingga Rp20 juta per hari.

Sementara itu Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan dan Pasar, Kabupaten Lampung Barat, Zukri Amin mengatakan, jelang lebaran pedagang pakaian merauk untung.

"Setiap tahun jelang lebaran menjadi bulan panen bagi pedagang pakaian, pasalnya dihari terebut kebutuhan pakaian masyarakat tinggi, sehingga mempengaruhi pendapatan pedagang pakaian tersebut," kata dia.

Dia menjelaskan, harga tidak menurunkan minat masyarakat untuk membeli.

"Biasanya harga pakaian jelang lebaran akan naik, tetapi kenaikan harga pakaian ini tidak menyurutkan minat masyarakat untuk membeli, karena pakaian di saat lebaran menjadi kebutuhan pokok bagi sebagian besar masyarakat," kata dia lagi.

Kemudian lanjut dia, berharap pedagang memanfatakan momentum ini dengan baik, untuk mencari modal usaha, selain itu pedagang harus memberikan kualitas pakaian yang bermutu.

(ANT-049/S026)

Pewarta: NON
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2010