Gresik (ANTARA News) - Menjelang Hari Raya Idul Fitri 2010, Kapolda Jawa Timur Irjen Badroddin Haiti, melakukan kunjungan mendadak ke Pos Pantau Pelabuhan Gresik, mengantisipasi kejahatan laut.

"Kita hanya mengantisipasi agar puncak Ramadhan menuju Hari Raya ini tidak dimanfaatkan oleh pelaku-pelaku kejahatan disaat warga bersiap merayakan hari kemenanganya. Copet di laut sedang marak, biasanua mereka berpura-pura menjadi penumpang," katanya, Minggu.

Ia mengungkapkan, sidak di pelabuhan yang saat ini sedang dilakukanya juga berlaku diseluruh pelabuhan di Indonesia karena untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan kejahatan di laut.

"Ya, kita nanti akan turunkan tim berpakaian preman untuk mengantisipasi copet maupun kejahatan lain di laut," tandasnya

Kapolda menuturkan, misalnya, pengamanan kapal-kapal yang sedang bersandar dipelabuhan karena ditinggal mudik ke kampung halamanya oleh ABK-nya, juga harus mendapat pantauan dari pihak jajaranya.

"Anggota kita perintahkan pantau pelabuhan, karena sekarang banyak kapal yang ditinggal oleh ABK pulang kampung. Insya-Allah kita akan melakukan pengamanan dilaut semksimal mungkin," ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga memerintahkan jajaranya mengantisipasi calo tiket yang beberapa waktu yang lalu dikeluhkan penumpang.

"Kami sudah memerintahkan anggota di Gresik untuk menangkap mereka, karena meresahkan dan merugikan. Kalau dipantau oleh petugas yang berseragam mereka menghilang. Tetapi, Insya-Allah nanti kita turunkan petugas yang berpakaian preman," tuturnya.

Menurut sejumlah penumpang, harga tiket kapal mendekati Hari Raya seperti sekarang ini bisa tiga kali lipat karena sudah dimainkan oleh calo dan agen tiket.

"Kelas eksekutif yang biasanya Rp125.000 menjadi Rp300.000. Pokoknya naiknya berlipat-lipat," ungkap Sulur (35), warga Bawean saat ditemui dipelabuhan Gresik.
(T.ANT-163/C004/P003)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2010