Jakarta (ANTARA News) - Peron tiga Stasiun Senen, Jakarta Pusat, berbahaya setelah berapa pemudik tercatat mengalami cidera patah tulang dan tergilir kakinya, saat naik dan turun di lokasi tersebut, terutama pada musim mudik lebaran, seperti sekarang.

"Sudah beberapa orang terjatuh di lokasi tersebut, ada yang patah tulang dan ada yang terkilir kakinya," kata Mujiono, petugas Palang Merah Indonesia (PMI) yang tengah siaga saat menghadapi arus mudik di Stasiun Senen, Rabu (8/9).

Selasa (7/9), hari ketiga menjelang Idul Fitri 1431 H Mustafa Nasir, yang baru saja selesai mendaratkan kedua kakinya di lantai dekat pintu masuk kereta api Kulonprogo, tiba-tiba limbung. Tak pelak lagi ia pun terjatuh dan tulang paha kanan atasnya patah.

"Mustafa bilang ke saya, katanya ia terjatuh karena didorong-dorong warga, baik yang ada di atas kereta api maupun mereka yang mau masuk ke kereta api," kata Muji saat mengingat-ingat apa yang dikisahkan Mustafa kepadanya.

Melihat hal tersebut, beberapa petugas langsung menolongnya dan saat mengetahui kaki Mustafa patah karena terbentur peron saat itu juga korban digotong petugas ke posko kesehatan.

Mustafa mengalami fraktur tertutup di paha kanan atasnya. Karena itu, korban langsung dilarikan ke RS UKI, Jl MT Haryono, Jakarta Timur.

Selain Mutafa, korban lain peron tiga adalah Hadi. Kakinya terkilir saat ia terjatuh dari kereta api. "Kasusnya juga seperti Mustafa, tapi tidak patah, hanya terkilir saja," kata Muji.

Ketika ditanya kenapa banyak warga yang terjatuh di Stasiun Senen, Muji tidak berani mengatakannya tapi berdasarkan pengamatan bahaya banyak mengintai di peron tiga karena dasar peron lebih tinggi dari dasar kereta api.

Kepala Seksi Organisasi Palang Merah Indonesia DKI Jakarta Jeffry Caunang membenarkan posko kesehatan yang dibuka jajaran di Stasiun Senen memang banyak diminati warga. Mereka umumnya datang karena mengaku pusing, terlalu lelah dan kepanasan.

"Bukan perempuan, pasien kita kebanyakan laki-laki," katanya.

Lebih jauh dikatakannya, pada musim mudik seperti saat ini PMI DKI Jakarta membuka posko di Stasiun Gambir, Tanahabang, Kota, Senen, Jatinegara, Terminal Kalideres, Grogol, Tanjung Priok, Pulogadung, Kampung Rambutan, Pelabuhan Tanjung Priok, dan sebagainya.

"Posko tersebut, Selasa (7/9), telah dikunjungi Ketua PMI DKI Jakarta, Rini Sutiyoso," katanya.

Kepala Hubungan Masyarakat PT Kereta Api Daerah Operasi I Jakarta Mateta Rizalulhaq mengatakan tinggi peron tersebut sudah standard. Posisinya memang terlihat tinggi karena ketinggian seperti itu memang sangat dibutuhkan warga.

"Yang salah, penumpang tidak boleh berdiri di bordes atau mengeluarkan anggota badan saat kereta akan bersandar," katanya. (*)
(ANT-136/R009)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2010