Jakarta (ANTARA News) - Korban kecelakaan lalu lintas yang tewas selama arus mudik Lebaran 2010 sebanyak 128 jiwa dengan menempatkan Jawa Barat pada posisi tertinggi angka kasus laka lantas.

"Jumlah kecelakaan lalu lintas (laka lantas) mulai tanggal 3 hingga 7 Oktober 2010, sebanyak 643 kasus, dengan 128 jiwa tewas, 165 jiwa luka berat dan 325 jiwa luka ringan," kata Kepala Bidang Penerangan Umum (Kabid Penum) Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri, Kombes Pol Marwoto Soeto di Jakarta, Rabu.

Mayoritas kasus laka lantas didominasi pengendara mobil pribadi dengan tempat tertinggi kecelakaan Jawa Barat (Jabar), Jawa Timur (Jatim), serta jalur utama, alternatif wilayah pantura, ujarnya.

"Angka kriminalitas selama selama operasi Ketupat 2010 sebanyak 1.223 kasus terbanyak kejahatan konvensional, seperti pencurian dengan pemberatan dan pencurian dengan kekerasan," kata Marwoto.

Kabid Penum mengatakan angka laka lantas dan kejahatan tersebut dihimpun dari enam polda yang masuk Rabu sore yakni Polda Lampung, Banten, Jakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jatim, dan Bali.

"Titik rawan kejahatan pada arus mudik stasiun, terminal, bandara dan pelabuhan," kata Marwoto.

Polri mengerahkan 89.521 personel pada operasi Ketupat 2010 dengan 2.592 pos pengamanan di seluruh Indonesia digelar selama 16 hari, mulai tanggal 3 sampai 18 September.

Posko pengamanan berdiri pada titik yang memiliki potensi kerawanan kecelakaan lalu lintas dan kriminalitas.

Pada operasi kali ini, sesuai dinamika di lapangan ada enam polda yang melakukan penambahan khusus personel dari brigade mobil (Brimob), di luar kekuatan personel yang ada pada masing-masing polda pada daerah-daerah kerawanan yang cukup tinggi.

Adapun enam polda yang menggunakan personel brimob antara 50 hingga 60 personel brimob adalah Lampung, Banten, Metro Jaya, Jawa Barat (Jabar), Jatim dan Jawa Tengah (Jateng). (*)

(T.S035/R009)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2010