Surabaya (ANTARA News) - Situasi di Makam Sunan Ampel, Surabaya, pada hari kedua Lebaran 2010, Sabtu, terpantau sepi.

Situasi itu berbeda dengan situasi sebelum bulan puasa dan pada malam tanggal ganjil Ramadan yang selalu dipadati para pengunjung.

Pada hari kedua Lebaran, penziarah makam salah satu "Wali Sanga" itu kebanyakan berasal dari Pulau Madura.

Hal itu terlihat dari nomor polisi kendaraan bermotor di areal parkir yang mayoritas berawalan huruf "M" dan logat bahasa para penziarah.

Lokasi Makam Sunan Ampel sendiri relatif dekat dengan Jembatan Surabaya-Madura (Suramadu) sehingga fenomena itu merupakan hal yang wajar.

Demikian juga di sepanjang lorong jalan menuju Masjid Sunan Ampel terlihat sepi. Kurang dari separuh pedagang yang membuka usahanya di sepanjang lorong jalan itu pada hari kedua Lebaran.

Padahal, biasanya jalan menuju masjid itu selalu dijubeli para penziarah yang membeli perlengkapan ibadah atau makanan khas Timur Tengah.

Sebaliknya, pusat-pusat perbelanjaan dan sejumlah tempat hiburan di Kota Surabaya dipadati para pengunjung, seperti Tunjungan Plaza dan Kebun Binatang Surabaya.

Pada hari kedua Lebaran ini sebagian wilayah Kota Surabaya diguyur hujan deras sejak pukul 11.00 WIB hingga 14.00 WIB.

Situasi lalu lintas di Kota Pahlawan itu juga terpantau lengang. Arus lalu lintas di jalan-jalan utama yang biasanya dipadati kendaraan bermotor sejak Sabtu siang hingga malam bebas hambatan.

Kemacetan hanya terlihat di Jalan Basuki Rahmat karena banyak kendaraan yang keluar dan masuk Tunjungan Plaza dan restoran makanan cepat saji.

Kemacetan relatif panjang juga terlihat di Jalan Pemuda karena banyaknya kendaraan yang keluar dan masuk areal parkir Plaza Surabaya dan WTC.

Meskipun demikian kemacetan di pusat perbelanjaan tersebut cepat terurai karena jalan-jalan protokol di sekitarnya bebas dari hambatan.

Pada hari kedua Lebaran ini tidak banyak warga Kota Surabaya yang melakukan aktivitas berarti. (M038/K004)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010