Banjarmasin (ANTARA News) - Lima remaja ditemukan dalam keadaan tewas dan dua dalam pencarian setelah terseret air bah  di  obyek wisata alam Desa Kinarum Kecamatan Upau Kabupten Tabalong Kalimantan Selatan pada Sabtu (11/9) siang.

Kepala UPT BPK Pemerintah Kabupaten Tabalong, Sukono dari lokasi kejadian, Minggu melaporkan, kelima korban merupakan para remaja yang sedang menikmati obyek wisata alam sambil mengisi waktu lebaran.

Korban yang ditemukan pertama kali  adalah Muryani kemudian Sri Prihatin keduanya pelajar SMA dan warga Desa Pelapi Kecamatan Muara Uya. Mereka ditemukan tim pencari sekitar pukul 14:00 Wita.

Selanjutnya, Risna siswa SMA Dua Kota Tanjung, ibukota Kabupaten Tabalong, warga Desa Sulingan Kecamatan Tanjung, Lutfi siswa SMA kelas II Tanjung yang juga warga Kota Tanjung."Korban ditemukan satu persatu," kata Sukono.

Pencarian kembali dilanjutkan pada Minggu pagi , dan sekitar pukul 08.30 tim menemukan jenazah Muzakir warga Desa Kapar Kecamatan Murung Pudak yang juga masih berstatus sebagai pelajar SMA.

Dua korban masih belum ditemukan atas nama Farida dan Priyanti. Priyanti masih satu keluarga dengan korban Muryani.

"Kita berharap korban yang ditemukan berhasil menyelamatkan diri, seperti yang terjadi pada Ardianto," katanya.

Ardianto, kata Sukono merupakan salah satu korban yang berhasil diselamatkan oleh masyarakat setelah berteriak-teriak minta tolong saat terseret arus banjir yang datang secara tiba-tiba.

Sedangkan kelima korban yang ditemukan meninggal, kata dia, diduga pada saat air bah datang, langsung hanyut dan terbentur oleh bebatuan yang cukup besar di sungai tersebut.

Kronologinya, kata Sukono, pada lebaran Idul Fitri ke dua, di obyek wisata alam Desa Kinarum sedang diselenggarakan pentas musik dangdut.

Namun beberapa remaja memilih untuk menikmati obyek wisata alam yang lokasinya sekiter 500 meter dari tempat acara musik tersebut diselenggarakan.

Informasi dari korban selamat, Ardianto, kata Sukono siang itu Sungai Kinarum dalam cukup dangkal, sehingga beberapa remaja memilih melepas lelah dengan duduk-duduk di batu-batu besar sungai tersebut.

Tiba-tiba, kata Sukono, hujan di gunung turun dengan lebat, dan tidak lama kemudian air bah langsung menggelontor turun dan menyapu bersih sebagian remaja yang sedang menikmati panorama alam di sekitar sungai tersebut.

"Sampai sekarang tim terus melakukan penyisiran agar bisa menemukan korban yang diduga terseret arus pada saat musibah itu terjadi," katanya.
(U004/A011)

Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2010