Jeruslem (ANTARA News) - Pembangunan lebih dari 13.000 rumah baru untuk para pemukim Israel di Tepi Barat disetujui dan akan dilaksanakan apabila masa penghentian sementara berakhir bulan ini, kata satu kelompok pengawas, Senin.

Pernyataan muncul setelah berita-berita bahwa Israel sedang berencana akan memulai kembali pembangunan rumah-rumah di Tepi Barat apabila pembekuan pembangunan permukinan di Tepi Barat berakhir 26 September, satu tindakan yang menurut Palestina akan merusak perundigan perdamaian dukungan Amerika Serikat yang telah dimulai kembali.

Kelompok "Peace Now" yang anti permukiman mengatakan tanah telah disiapkan untuk 2.000 unit rumah dan 11.000 rumah lainnya telah mendapat persetujuan akhir pemerintah.

"Ini berarti jika pemerintah memutuskan secara de fakto pembekuan sementara dan berjanji tidak akan menyetujui pembangunan rumah baru tetapi dengan memperpanjang perintah pembekuan itu, para pemukim masih dapat membangun 13.000 rumah," kata Peace Now.

Kelompok anti permukiman itu menambahkan bahwa 25.000 rumah lainnya akan disalurkan tetapi memerlukan persetujuan pemerintah lebih jauh.

Seorang pejabat pemerintah Israel yang tidak bersedia namanya disebutkan mengkonfirmasikan bahwa pembangunan sekitar 2.000 rumah dapat dilaksanakan tanpa satu persetujuan lebih jauh.

Presiden Amerika Serikat Barack Obama pekan lalu menyerukan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk memperpanjang pembekuan pembangunan permukiman itu.

Para pejabat Israel yang berbicara atas nama pribadi mengatakan pemerintah akan menghindari membuat satu pengumuman resmi apabila pembekuan sementara tiu berakhir 26 September sementara secara diam-diam mencegah pembangunan rumah baru dalam jumlah besar.

Dan pada hari Minggu Netanyahu mengemukakan kepada partai Likud yang dipimpinnya, yang menentang perpanjangan pembekuan itu "seluruh atau sama sekali tidak tetapi juga ada opsi-opsi lainnya," kata media Ynet Israel.

Palestina menganggap kehadiran sekitar 500.000 warga Israel di lebih dari 120 permukiman yang terpencar di seluruh Tepi Barat yang diduduki daa Jerusalem timur yang dianeksasinya sebagai hambatan utama bagi pembentukan sebuah negara Palestina.

Mereka berulang-ulang menyerukan pembekuan total pembangunan permukiman menjelang perundingan perdamaian langsung tetapi enggan melepaskan tuntutan itu Agustus setelah desakan kuat selama berbulan-bulan oleh Washington.

Presiden Palestina Mahmud Abbas mengancam akan menolak menghadiri perundingan-perundingan yang kini diselenggarakan jika pembangunan permukiman dimulai kembali sementara Obama meminta dia menunjukkan sikap yang lebih luwes.(*)

AFP/H-RN/M043

Pewarta: NON
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2010