Washington (ANTARA News) - Dana Moneter Internasional, Selasa, memperingatkan Yunani agar tidak terlalu optimis tentang kemampuan ekonominya untuk tumbuh, prognosis yang mengerikan karena negara itu menderita di bawah resesi melumpuhkan.

Staf di institusi yang berbasis di Washington itu memperingatkan "tidak mungkin" ekonomi informal akan bertindak sebagai buffer (penyangga) mendorong pertumbuhan secara serius, meskipun Athena berharap.

Di tengah sebuah reformasi membunuh yang dipaksakan IMF, ekonomi Yunani menyusut sebesar 3,5 persen pada kuartal kedua dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, sedangkan tingkat pengangguran mendekati 12 persen.

Dana Moneter Internasional pada Jumat mengumumkan, pihaknya akan memberikan Yunani lebih lanjut dengan 2,57 miliar euro, angsuran kedua dari sebuah paket penyelamatan ekonomi.

Pembayaran ini merupakan bagian dari 110 miliar euro (140 miliar dolar) kesepakatan IMF dan Uni Eropa untuk membantu negara itu mengatasi krisis utang menghancurkan dan menyokong keuangan negara-negara Eropa lain yang tertatih-tatih.

Sebagai imbalannya, IMF telah menekankan perlunya reformasi sulit untuk memulihkan kesehatan ekonomi jangka panjang, sekalipun ekonomi Yunani terhuyung-huyung dari dampak jangka pendek mereka.

Ratusan ribu orang Yunani, terutama dalam pelayanan publik, yang secara luas dianggap tidak efisien, telah melihat pendapatan mereka dipangkas karena pemerintahan sosialis menghilangkan gaji bonus dan pensiun dipotong untuk menyelamatkan dana sosial dari keruntuhan segera.

IMF mengatakan bahwa konsolidasi fiskal "secara luas di jalurnya, dengan kinerja lebih pada anggaran negara mengimbangi kelicinan pada tingkat sub-nasional pemerintahan."

Tapi IMF memperingatkan terhadap berpuas diri.

"Pertumbuhan konsumsi swasta agak lebih tahan di awal tahun dari yang diperkirakan, diimbangi oleh neraca luar negeri yang lebih lemah, tapi ini mungkin merupakan faktor sementara," kata IMF.

Pihak berwenang Yunani telah "mencatat bahwa ekonomi informal dan kantong-kantong kekayaan yang tidak terungkap bertindak sebagai buffer dan mendukung data konsumsi swasta," menurut IMF.

"Staf menekankan bahwa mereka tidak mungkin mendukung aktivitas ekonomi secara berkelanjutan, dan bahwa risiko penurunan terhadap pertumbuhan bisa terwujud, terutama dalam jangka menengah yang masih memberikan posisi daya saing dan lingkungan eksternal lemah."

AFP/A026/A011

Pewarta: NON
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2010