"Jumlah penumpang arus balik tahun ini diperkirakan akan terjadi pada H+6 nanti, meskipun pada H+2 tercatat mencapai angka 23.875 penumpang," ujarnya ketika ditemui di terminal Kampung Rambutan..
Menurut dia, penumpang pada hari Senin (13/9) tidak semuanya pemudik yang kembali ke Jakarta melainkan bercampur dengan wisatawan lokal yang akan mengunjungi sejumlah objek wisata di ibukota.
"Kebanyakan dari mereka tidak membawa tas besar-besar, tapi cuma tas jinjing saja, itu artinya mereka cuma datang sebentar ke Jakarta dan akan kembali lagi sore harinya," ujar Silvana.
Puncak penumpang arus mudik diperkirakan akan terjadi Jumat (17/9) nanti, pihak terminal Kampung Rambutan juag sudah mengantisipasi lonjakan tersebut.
Mengenai jumlah penumpang mudik dan arus balik tahun ini, Silvana mengatakan terjadi penurunan jumlah penumpang yang signifikan seperti yang terlihat pada jumlah penumpang yang berangkat tahun ini hanya 24.715 orang pada H-2 sedangkan pada tahun sebelumnya mencapai 32.415 penumpang.
Berdasarkan data terbaru yang tercatat pihak terminal Kampung Rambutan hingga saat ini tercatat sebanyak 3.019 penumpang yang berangkat sedangkan jumlah penumpang yang datang sebanyak 6.172 penumpang.
Silvana mengatakan bahwa tahun ini banyak pemudik yang memilih untuk pulang kampung dengan menggunakan kendaraan pribadi seperti sepeda motor atau ikut program "mudik bareng" yang banyak diselenggarakan oleh perusahaan.
Sedangkan untuk tingkat keamanan sendiri pihaknya sudah menyiagakan sebanyak 213 personel gabungan Brimob, TNI dan Polisi.
Menurut data dari pos pengamanan terminal, hingga hari ini baru tercatat satu kejadian pencopetan yang terjadi di terminal bus dalam kota itu pada hari Selasa (14/9) namun saat ini pelaku pencopetan, Fendy Barus (30) masih ditahan di Polsek setempat.
"Sejauh ini, situasi keamanan terminal Kampung Rambutan masih aman terkendali berkat kesigapan para personel keamanan," ujar Silvana.
(T.A050/B013/P003)
Pewarta: NON
Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2010
