Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah akan membahas kembali kelanjutan Proyek Asahan Inalum, termasuk pembentukan tim negosiasi yang akan berunding dengan pihak investor Jepang.

"Pekan depan kita akan rapat, kita akan buat tim negosiasi," kata Menko Perekonomian Hatta Rajasa di Gedung Kantor Menko Perekonomian Jakarta, Rabu.

Menurut Hatta, pembahasan mengenai kelanjutan Proyek Inalum akan melibatkan paling tidak menteri perindustrian dan menteri BUMN.

Hatta menyebutkan, opsi yang berkembang hingga saat ini adalah proyek tersebut dikelola oleh pihak Indonesia atau pengelolaan bersama namun Indonesia menjadi pemilik mayoritas saham.

Sebelumnya pemerintah menyatakan keinginannya untuk mengambil alih Proyek Asahan-Inalum di Sumatera Utara yang selama ini merupakan proyek patungan antara Indonesia dengan Jepang.

"Pihak Jepang sudah mengajukan proposal bisnis untuk perpanjangan proyek itu, sementara dari Indonesia membuat counter proposal karena kita maunya mengambil alih, nanti tim perunding maju di perundingan," kata Menteri Perindustrian MS Hidayat.

Setelah menerima proposal bisnis dari pihak Jepang, menurut Hidayat, pemerintah akan menyusun counter proposal karena Indonesia ingin mengambil alih proyek itu.

"Nanti akan dibentuk tim perunding. Tim ini akan dibantu oleh tim teknis yang sekarang sudah ada," katanya.

Proyek Inalum merupakan proyek kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan investor asal Jepang yang tergabung dalam Nippon Asahan Aluminium Co Ltd (NAA).

Kerja sama ini dimulai sejak 1975 dan akan berakhir pada 2013. Saat ini pemerintah Indonesia menguasai saham Inalum sebesar 41,12 persen sedangkan sisanya sebesar 58,88 persen dikuasai oleh NAA.
(A039/B010)

Pewarta: NON
Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2010