Islamabad (ANTARA News) - Tim satuan reaksi cepat penanggulangan bencana dari Indonesia yang tiba di Pakistan sejak 1 September untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi korban banjir Pakistan telah mengobati 2.051 pasien.

"Total pasien 2.051 orang dan umumnya merupakan korban banjir," kata Ketua Tim Kesehatan dari Pusat Kesehatan TNI dokter Sumego Mintoro di Islamabad, Rabu.

Dia menjelaskan total 2.051 pasien diperoleh dari dua posko kesehatan yakni DHQ Hospital Charsadda serta sebuah sekolah yang menjadi lokasi pengungsian di daerah yang bernama Prang dan kedua lokasi itu berada di Distrik Charsadda

"Penyakit terbanyak yang kami obati adalah persendian, saluran nafas serta gangguan saluran cerna dan kulit," katanya.

Menurut dia, penyakit yang diderita pasien sebagian besar merupakan penyakit khas banjir.

Dia juga menjelaskan, pihaknya merasa cukup puas dengan hasil kerja tim selama 15 hari di Distrik Charsadda.

"Angka 2.051 tersebut memenuhi target yang telah kami perkirakan yakni 2.000 orang," katanya.

Sementara itu, Ketua Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana Slamet Sugiyono yang juga Direktur Tanggap Darurat dari Badan Penanggulangan Bencana Nasional menambahkan ada dua gelombang tim kemanusiaan yang akan memberikan pelayanan kesehatan bagi para korban banjir Pakistan.

Tim yang membawa beracam obat-obatan dan peralatan medis tersebut akan berada di Pakistan untuk membantu para korban banjir yang membutuhkan pelayanan kesehatan hingga 15 September.

Setelah itu pada 15 September hingga 30 September tim reaksi cepat penanggulangan bencana gelombang kedua akan datang ke Pakistan untuk melanjutkan pelayanan kesehatan.

Total keseluruhan tim adalah 45 orang, pada tahap pertama 23 orang dan tahap kedua 22 orang.

Sebelumnya, keberangkatan tim satuan reaksi cepat penanggulangan bencana dari Indonesia dilepas oleh Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta pada 1 September dan dihadiri oleh Duta Besar Pakistan untuk Indonesia Sanaullah dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Syamsul Maarif.

Keberangkatan bantuan kemanusiaan ini merupakan tindak lanjut kedua dari kebijakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk pengiriman bantuan tahap dua sebagai rasa kemanusiaan dan solidaritas antarbangsa.

Awal Agustus, pemerintah juga mengirimkan bantuan tahap pertama berupa logistik, makanan siap saji, dan obat-obatan.

Bantuan tahap pertama terdiri atas empat unit tenda keluarga, 24 unit velbed, dua unit genset 5 kva, 13.050 kaleng makanan siap saji, 2.000 lembar selimut, 4.000 lembar sarung, 150 dus obat-obatan, dan 200 dus makanan pengganti ASI.

Sementara itu, Dubes Pakistan untuk Indonesia Sanaullah mengatakan pihaknya berterima kasih atas perhatian yang besar dari Pemerintah Indonesia.

Menurut dia, bencana banjir yang terjadi di negara Pakistan pada saat ini sangat memprihatinkan.

Dia berharap bantuan dari pemerintah Indonesia bisa meringankan beban korban banjir yang membutuh pertolongan.(*)
(T.W004/N002/R009)

Pewarta: NON
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2010