Ramallah, Wilayah Palestina (ANTARA News) - Presiden Palestina Mahmoud Abbas memperingatkan pembangunan permukiman baru akan mengakhiri pembicaraan perdamaian, setelah Perdana Menteri Israel memberi tahu dia pada Rabu bahwa pembangunan akan berlanjut.

Seorang pejabat senior Palestina mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memberi tahu Abbas selama pembicaraan perdamaian di Jerusalem, Rabu, bahwa pembangunan permukiman "akan berlanjut", sebagaimana dikutip dari AFP.

Pejabat itu berbicara tak lama setelah utusan AS George Mitchell memberi tahu wartawan bahwa Netanyahu dan Abbas "membuat kemajuan mengenai penyelesaian sengketa tentang permukiman Yahudi di Tepi Barat Sungai Jordan".

Netanyahu sudah menyatakan dalam beberapa pekan belakangan ini bahwa ia takkan memperpanjang tenggat tentang moratorium sebagian selama 10 bulan mengenai pembangunan permukiman pada akhir September dan Palestina telah memperingatkan mereka akan meninggalkan pembicaraan jika Netanyahu berbuat begitu.

Ada sebanyak 500.000 orang Israel yang tinggal di lebih dari 120 permukiman Yahudi yang berada di seluruh wilayah pendudukan Tepi Barat, termasuk Jerusalem Timur, yang dicaplok negara Yahudi tersebut.

Palestina menganggap permukiman itu sebagai penghalang utama bagi berdirinya negara Palestina merdeka.

Pembicaraan yang diperantarai AS diluncurkan lagi awal September, setelah macet selama 20 bulan.

Kendati ada ancaman untuk meninggalkan pertemuan, pejabat Palestina tersebut menekankan bahwa Palestina "akan mencapai perdamaian yang adil yang menjamin hak rakyat Palestina".

"Banyak penghalang akan ada dan perundingan akan sulit," katanya.
(ANT/A024)
 

Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2010