Pontianak  (ANTARA News) - Nilai ekspor dan impor Provinsi Kalimantan Barat pada Juli 2010 ke Malaysia masih normal  pasca-ketegangan politik beberapa waktu lalu, kata Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Perdagangan Luar Negeri, Rudyzar ZM.

"Hingga saat ini perkembangan ekspor dan impor Kalbar ke Malaysia masih normal, tidak mengalami penurunan atau sebaliknya," kata Rudyzar ZM di Pontianak, Kamis.

Ia menjelaskan, pada umumnya dunia usaha kedua negara itu tidak terpengaruh oleh ketegangan politik yang sedang terjadi.

"Biarlah orang politik yang bersitegang, tetapi kami tidak ikut terpengaruh," ujarnya.

Ia berharap, ketegangan politik kedua negara itu mencair agar iklim investasi di Kalbar kembali membaik dan tidak semakin terpuruk akibat kepentingan segelintir elit politik.

Data Badan Pusat Statistik Kalbar, mencatat nilai ekspor provinsi itu pada Juli mengalami penurunan sebesar 24,95 persen atau menjadi 88,04 juta dolar AS, bila dibandingkan pada Juni yang mencapai 117,32 juta dolar AS.

Berdasarkan negara tujuan ekspor, ada tiga yakni China, Jepang dan Republik Korea, masing-masing sebesar 59,29 juta dolar AS, 10,35 juta dolar AS, dan 7,55 juta dolar AS dengan kontribusi sekitar 87,67 persen.

Tujuan utama ekspor Kalbar pada Juli masih didominasi negara Asia, yakni sebesar 95,04 persen termasuk ke Malaysia. Sedangkan ke negara Argentina 1,90 persen, Brazil 0,87 persen, serta negara lainnya 2,19 persen.

Sementara untuk nilai impor di Kalbar mengalami peningkatan sebesar 117,83 persen dibanding Juni, yakni dari 4,62 juta dolar AS menjadi 10,07 juta dolar AS.

Negara utama pemasok barang impor di Kalbar, yakni Malaysia, Singapura dan Amerika Serikat, masing-masing sebesar 6,71 persen, 4,95 persen, dan 3,96 persen.
(U.A057/N005/P003)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2010