Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah RI melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menjalin komunikasi intensif dengan Kementerian Perempuan Malaysia membicarakan upaya kerja sama lebih jauh untuk mencegah kekerasan terhadap pekerja perempuan Indonesia.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Ameliasari di Kantor Presiden Jakarta, Senin, mengatakan pihaknya sudah bertemu dengan Menteri Perempuan Malaysia dan akan menyusun sebuah kerja sama.

"Saya bertemu dan bicara secara serius bagaimana menyelesaikan masalah-masalah ini. Keterlibatan perempuan antara kedua menteri akan terus ditingkatkan selain menteri terkait," kata Linda.

Linda mengakui kasus yang menimpa seorang pekerja perempuan asal Pacitan yang mengalami penyiksaan di Malaysia baru-baru ini sangat memprihatinkan dan mendesak penuntasan secara hukum.

"Kita harapkan penegakan hukum di Malaysia betul-betul ditegakkan bagi pelakunya. Ini sangat memprihatinkan," katanya menegaskan.

Linda mengatakan, terlepas dari pekerja legal atau ilegal, kedua-duanya memang rentan mengalami kekerasan. Karena itu, dia meminta pihak pengerah tenaga kerja dan TKI sama-sama mengetahui ancaman itu dan melakukan tindakan pencegahan.

"Karena itu, pemahaman sebelum berangkat juga penting. Pada saat rekrutmen juga di sana juga, yang mengirimkan juga harus bertanggung jawab untuk melihat pemantauannya siapa yang menjadi menggunakan dia dalam pekerjaan rumah tangga," katanya menegaskan.

Sebelumnya, warga negara Indonesia Winfaedah dilaporkan menjadi korban penganiayaan saat bekerja di Malaysia. Kasusnya, kini telah ditangani oleh kepolisian setempat.
(P008/D007)

Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2010