Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah mengincar pasar Afrika sebagai negara tujuan ekspor yang menjanjikan bagi produk-produk Indonesia. "Afrika juga tumbuh, terbukti ekspor China dan negara lain ke Afrika meningkat pesat. Untuk diversifikasi pasar, kita perlu menjajaki pasar Afrika," kata Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu, di Jakarta, Selasa.

Dengan jumlah penduduk yang cukup besar dan daya beli yang cenderung meningkat, menurut dia, Afrika merupakan pasar potensial bagi produk-produk Indonesia seperti makanan minuman, garmen, alas kaki, produk elektronik, dan otomotif.

Namun, menurut dia, selama ini nilai perdagangan Indonesia dengan negara-negara Afrika tergolong masih rendah. "jumlahnya hanya beberapa miliar dolar Amerika Serikat (AS) saja."

Kemitraan dagang yang dijalin, lanjut dia, juga masih terbatas dengan beberapa negara Afrika seperti Afrika Selatan, Mesir, Libia, Aljazair, Gambia, dan Nigeria.

Mari mengatakan, pemerintah perlu meningkatkan upaya untuk menerobos pasar di kawasan Afrika.

"Ini pasar baru yang menjanjikan, perlu ada misi dagang ke sana untuk penetrasi pasar, cari info, dan membangun hubungan yang lebih intensif lagi," katanya.

Menurut data Kementerian Perdagangan, negara-negara di Afrika yang tercatat memiliki hubungan dagang dengan Indonesia antara lain meliputi Aljazair, Angola, Botswana, Burkina Faso, Burundi, Ghana, Gambia, Kenya, Kongo, Libia, Mesir, Nigeria, Namibia, Mozambik, dan Zimbabwe.

Nilai total perdagangan antara Indonesia dengan masing-masing negara di Afrika rata-rata masih dalam hitungan jutaan dolar AS. Pada 2009, nilai total perdagangan yang tercatat paling besar adalah dengan Mesir, yakni 802,6 juta dolar AS.
(M035/A027)

Pewarta: NON
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2010