Lagos (ANTARA News) - Pemenang Nobel Sastra, Wole Soyinka, Sabtu, mendeklarasikan lahirnya partai baru bernama Front Demokrasi untuk Federasi Rakyat (DFPF) menjelang pemilihan presiden Nigeria.

DFPD itu tidak hanya sekadar partai politik tetapi juga menjadi ujung tombak pemantau demokrasi yang akan memberantas korupsi dan memberi para pemilih muda harapan masa depan, katanya.

"Saya ingin menekankan fungsi tersebut dan itu jelas berarti peringatan dan desakan," katanya.

Di atas semua itu, DFPF adalah juga partainya anak muda yang frustrasi dan mereka yang idenya terhambat, katanya.

Gerakan ini dimaksudkan untuk mempertanyakan apakah benar di Nigeria, negeri yang kaya raya namun terbelenggu korupsi ini, sudah tidak mungkin bersuara jika anda tidak bergelimang kekayaan?

Tokoh berusia 76 tahun yang dipilih menjadi pemimpin partai politik baru ini mengatakan dia tidak akan maju dalam pemilihan presiden tahun 2011 itu.

Soyinka selama ini menjadi pengeritik pedas rezim militer yang telah berkuasa di negara Afrika Barat kaya akan minyak bumi itu sejak merdeka dari Inggris tahun 1960.

Salah satu tokoh yang menjadi sasaran kritiknya adalah mantan pemimpin militer, Ibrahim Babangida, yang menyebut dirinya seorang "genius jahat".

Babangida sendiri kini berupaya merebut kursi kepemimpinan partai berkuasa.

Mantan pemimpin lain militer yang juga mengincar kursi kepresidenan Nigeria adalah Muhammadu Buhari.

Presiden Goodluck Jonathan menjanjikan pemilihan presiden yang berlangsung bebas dan adil namun fakta sejarah menunjukkan para pemilih tidak bebas dari intimidasi.

Komisi Pemilu (INEC) menyebut 29 Mei 2011 sebagai tanggal inagurasi bagi pemenang sekalipun jadwal pemilihan presiden itu diubah.(*)

AFP/R013/C003

Pewarta: NON
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2010