Lagos (ANTARA News) - Peraih Nobel Wole Soyinka meluncurkan partai politik baru pada Sabtu (25/9) di Nigeria menjelang pemilihan presiden mendatang di negeri itu.

Soyinka mengatakan ia ingin memusatkan perhatian pada korupsi serta memberi harapan kepada pemilih muda.

Front Demokratik bagi Federasi Rakyat (DFPF) bukan hanya akan menjadi partai politik, tapi juga berada di "garis depan sebagai pengawal demokrasi", kata Soyinka pada konvensi partai.

"Saya ingin menekankan fungsi itu, dan dengan jelas dimaksudkan sebagai peringatan dan dorongan", kata peraih Nobel bidang Sastra tersebut. "Di atas semuanya, DFPF adalah partai buat pemuda yang kecewa dan gagasan yang tak diterima".

Ia mengatakan gerakan itu dimaksudkan untuk mencuatkan pertanyaan di Nigeria, negara yang kaya akan minyak tapi telah lama dirundung korupsi: "Apakah benar-benar tak mungkin untuk memiliki suara kecuali orang berenang di lautan uang?"

Soyinka, yang drama dan bukunya terlibat dalam politik telah mendapat pengakuan luas, dipilih sebagai pemimpin partai tersebut, kendati tokoh yang berusia 76 tahun itu mengatakan ia takkan mencalonkan diri.

Nigeria akan menggelar pemilihan presiden, anggota dewan legislatif dan negara bagian awal tahun depan tapi tanggal penyelenggaraannya masih diperdebatkan.

Negara tersebut memiliki reputasi buruk dalam hal kecurangan pemilihan umum dan intimidasi terhadap pemilih kendati Presiden Goodluck Jonathan telah menjanjikan pemungutan suara yang jujur dan bebas pada 2011.

Politik di Nigeria telah didominasi oleh Partai Rakyat Demokratis, yang berkuasa, sejak negara itu kembali kepada kekuasaan sipil pada 1999.

Soyinka menjadi peraih Nobel pertama di bidang sastra ketika ia meraih hadiah tersebut pada 1986.

Bukunya "The Man Died" berisi kisah selama ia berada di dalam penjara setelah dijebloskan ke dalam bui menyusul upayanya untuk menengahi pembicaraan selama perang saudara di Nigeria 1967-1970.(*)

AFP/C003/R013

Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2010