Jakarta (ANTARA News) - Cuaca buruk memiliki dampak pada sektor perikanan di wilayah Indonesia, terutama pada sejumlah perikanan budidaya yang memerlukan kualitas perairan bersensitivitas tinggi seperti udang.

"Dampak cuaca buruk tidak terlalu signifikan pada perikanan tangkap, tetapi pada perikanan budidaya sangat signifikan," kata Sekretaris Jenderal Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara), M Riza Damanik di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, sejumlah sektor perikanan budidaya memiliki dampak signifikan karena sangat sensitif dan tergantung pada kualitas perairan tempat binatang laut itu dibudidayakan.

Ia mencontohkan, udang salah satu binatang budidaya yang membutuhkan tingkat salinitas yang pas atau tepat, yaitu tidak terlalu asin maupun tidak terlalu tawar.

'Dengan adanya curah hujan yang tinggi di berbagai daerah di Tanah Air, dikhawatirkan sejumlah tambak udang juga akan berkurang kadar salinitasnya," kata Riza.

Salinitas adalah tingkat keasinan atau kadar garam terlarut dalam air dan salinitas juga dapat mengacu pada kandungan garam dalam tanah.

Riza mengemukakan, dengan semakin banyak hujan maka kadar salinitas di dalam tambak udang juga dapat menjadi semakin berkurang.

Hal tersebut akan menjadikan biaya produksi meningkat dan juga mengakibatkan semakin rentannya binatang budidaya tersebut terhadap sejumlah penyakit.

"Bukan berarti saat musim hujan udang tidak bisa dibudidayakan, tapi biaya produksinya lebih tinggi dari biasanya, dan kecenderungan terkena penyakit akan tinggi," katanya.

Untuk itu, menurut Riza, pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan perlu memilih binatang budidaya yang tepat terkait dengan kecendrungan banyaknya terjadi hujan pada 2010.

Ia berpendapat, untuk keadaan cuaca buruk seperti curah hujan yang tinggi, maka yang paling tepat antara lain adalah sektor perikanan budidaya air tawar yang tidak membutuhkan kadar salinitas tinggi.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan cuaca ekstrim masih akan bertahan hingga beberapa pekan ke depan ditandai dengan hujan deras akan terus turun di sore hari.

Daerah yang akan terkena cuaca ekstrim ini meliputi seluruh Jawa, Sumatra bagian Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, serta Sorong, Timika, dan Biak di wilayah Papua.
(M040/S004)

Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2010