New York (ANTARA News) - Parlemen Indonesia telah mengajak Amerika Serikat untuk bergabung kembali dengan "Inter-Parliamentary Union (IPU)" sebagai upaya menjalin kerja sama antarparlemen dalam mendukung penanganan masalah-masalah dunia, seperti perubahan iklim global.

"Karena Amerika `withdraw` (mundur.red) dari IPU, kita melobinya untuk kembali menjadi bagian dari IPU," kata anggota Komisi I DPR RI Nurhayati Ali Assegaf, yang juga Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antarparlemen (BKSAP) DPR RI di New York, Amerika Serikat, kepada ANTARA.

Ia menyampaikan ajakan tersebut saat bertemu dengan anggota Kongres AS dari Partai Demokrat, Gregory Meeks, di New York, belum lama ini.

Menurut Nurhayati, Meeks memberikan reaksi positif terhadap ajakan bagi AS untuk kembali bergabung dengan IPU.

"Alhamdulillah, beliau bilang akan melobi (Kongres) untuk masuk lagi menjadi anggota IPU karena beliau juga melihat IPU besar pengaruhnya," ujarnya.

Pertemuan antara Meeks dan Nurhayati dilakukan di sela-sela Dengar Pendapat Parlemen 2010 yang diselenggarakan bersama oleh IPU dan Kantor Presiden Majelis Umum PBB, di Markas Besar PBB, New York.

Selain dengan Meeks, Nurhayati juga bertemu dengan Penasehat Khusus Sekjen PBB untuk masalah Myanmar, Ibrahim Gambari.

Ketika bertemu dengan Gambari, Nurhayati menyampaikan pesan parlemen Indonesia antara lain agar pemerintah Myanmar lebih banyak melibatkan kalangan perempuan dalam proses-proses pengambilan keputusan.

"Saya sampaikan supaya keterlibatan perempuan ditingkatkan di Myanmar karena semua ini kalau ada kekerasan, korbannya perempuan," ujarnya.

Sebagai negara yang dikenal dengan kemajuan demokrasinya, kata Nurhayati, Indonesia juga berharap Myanmar akan memajukan demokrasi, termasuk dengan meningkatkan keterlibatan perempuan dalam politik.

"Seperti di Indonesia sendiri, perempuan dalam politik sudah cukup besar. Menteri perempuan ada lima, DPR sudah 18 persen. Kita sendiri dari Partai Demokrat kirim 23,8 prosen perempuan untuk duduk di DPR," kata Nurhayati, yang sebelumnya dikenal sebagai Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat.

Gambari, kata Nurhayati, menyambut baik seruan parlemen Indonesia dan akan menyampaikan pesan tersebut jika ia bertemu dengan pihak Myanmar.

Pada pertemuan dengan Nurhayati, Gambari juga menyampaikan penghargaan atas keterlibatan Indonesia dalam menghadapi masalah Myanmar.

"Beliau terutama menyampaikan terima kasih kepada Presiden SBY bahwa berkat dukungan SBY, sekarang Amerika mau masuk ke (isu) Myanmar, yaitu dengan tidak melepas Myanmar melainkan dengan pendekatan-pendekatan," tuturnya.

Gambari juga berterima kasih kepada Indonesia yang berinisiatif membentuk "Focus Group on Myanmar", yaitu forum diskusi yang berupaya mendorong kemajuan upaya demokratisasi di Myanmar.

Pihak-pihak yang terlibat dalam forum tersebut adalah Indonesia, China, Myanmar, Ibrahim Gambari dan dua anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB, yakni Jepang (2009-2010) dan Vietnam (2008-2009).

"Gambari berharap diskusi Focus Group ini tidak hanya sampai di level duta besar, tapi ditingkatkan ke level menteri," kata politisi dari Partai Demokrat itu.
(K-TNY*M016/A041)

Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2010