Sukabumi (ANTARA News) - Kantor Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu Provinsi Jawa Barat mengimbau nelayan di Sukabumi khususnya yang berada di Palabuhanratu untuk tidak melaut apabila kondisi cuaca buruk.

"Kami mengimbau nelayan untuk tidak melaut apabila kondisi cuaca buruk, untuk menghindari kejadian tidak diinginkan" kata Kepala PPNP Arief Rahman Lamatta, Kamis.

Imbauan yang dikeluarkan oleh PPNP ini adalah untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan terhadap nelayan yang bisa menyebabkan korban jiwa.

Arief menuturkan, dari pantauan pihaknya dan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa dalam beberapa hari kedepan kondisi cuaca di Palabuhanratu cukup buruk dengan gelombang laut yang cukup tinggi.

"Dari hasil pantauan kami tinggi gelombang antara satu meter sampai tiga meter dengan kecepatan angin 10-15 knots," tuturnya.

Selain itu, arus laut pun saat cukup deras sehingga kondisi ini cukup mengkhawatirkan bagi para nelayan tradisional yang ingin melaut.

Menurutnya, kondisi seperti ini sudah lazim dialami oleh para nelayan Palabuhanratu, namun dengan cuaca yang seperti ini lebih baik nelayan tidak melaut dahulu sampai kondisi alam cukup baik.

Lebih lanjut, walaupun cuaca buruk masih banyak nelayan yang nekat melaut tetapi mereka mencari ikannya tidak sampai ke tengah laut.

"Kami hanya mengimbau saja tetapi semua keputusan ada di tangan para nelayan, tetapi kami yakin nelayan disini sudah terbiasa dengan kondisi alam seperti ini," ujarnya.

Senada dengannya, Wakil Sketaris Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Cabang Sukabumi Tendi Sudama menambahkan, dengan kondisi alam yang kurang baik untuk nelayan yang ingin mencari ikan maka pihaknya juga mengimbau kepada nelayan untuk tidak melaut dahulu.

"Kami khawatir akan keselamatan para nelayan yang nekat melaut," tambahnya.

Selain kondisi alam yang buruk, saat ini sudah mulai masuk ke musim paceklik ikan sehingga hasil tangkapan ikan pun dipastikan akan berkurang. Menurutnya dari pada melaut untuk sementara nelayan memperbaiki dahulu kapal dan alat tangkapnya.

"Jangan sampai nelayan yang melaut tidak mendapatkan hasil yang cukup atau tidak bisa menutupi biaya operasionalnya," ujar Tendi.(*)

(ANT-052/R009)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2010