Jeddah (ANTARA News) - Sejumlah warga Arab Saudi dan pekerja asing di negara itu mengurungkan niatnya menunaikan ibadah haji karena khawatir wabah flu babi (H1N1) semakin merebak pada saat puncak prosesi ibadah haji nanti.

Tanpa menyebut angka, perusahaan penyelenggara haji di kawasan timur Arab Saudi mengungkapkan bahwa jumlah pendaftaran untuk menunaikan haji tahun ini anjlok sekitar 40 persen dibandingklan dengan tahun sebelumnya (1429H).

Faktor lain yang menyebabkan turunnya jumlah pendaftaran calon haji, ungkap para penyelenggara haji seperti yang dikutip.

Arab Times, Senin, ialah tingginya biaya ibadah haji yang mencapai 10.000 Riyal atau sekitar Rp25 juta.

Pemilik Penyelenggara Umrah dan Haji Al-Zufairi di kota Dammam, Saleh Al-Zufairi mengemukakan, hanya 20 orang yang mendaftarkan sebagai calon haji di perusahaan yang dipimpinnya itu pada 2009 dibandingkan dengan 200 orang pada 2008.

Menurut dia, menteri urusan haji memang sudah memprakasai program untuk menekan biaya ibadah haji menjadi antara 1.500 sampai 3.900 Riyal tergantung tingkat pelayanan dan lamanya ibadah, namun tetap saja tidak banyak warga yang mendaftar.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Arab Saudi mengimbau agar mereka yang termasuk berisiko tinggi (khususnya manula-red) untuk divaksinasi secara gratis dengan vaksin H1N1 di pusat-pusat kesehatan yang telah ditunjuk.

Progam vaksinasi tahap pertama disasarkan untuk mencapai sejuta warga khususnya para calon haji lokal dan pekerja yang berhubungan atau sering melakukan kontak langsung dengan jemaah calon haji. Prioritas utama program vaksinasi dilangsungkan di kedua Kota Suci,

Mekah dan Madinah.

Puncak prosesi ibadah haji akan berlangsung sejak 26 November (9 Zulhizah) saat jemaah calhaj mulai bergeser dari Mekah menuju Padang Arafah untuk melakukan Wukuf, kemudian mabit di Muzdalifah dan mulai 10 Zulhijah (27 November) sampai tiga hari setelah itu melempar Jumrah di Mina.

Diperkirakan lebih 2,5 juta umat Islam sedunia akan berkumpul di tanah suci untuk menunaikan rukun Islam kelima, termasuk lebih 196.000 haji reguler, sekitar 20.000 haji nonreguler, belum termasuk haji nonkuota yang memanfaatkan undangan atau "calling visa" dari pemerintah Arab Saudi. (*)

Editor: Luki Satrio
COPYRIGHT © ANTARA 2009