Pagaralam, Sumsel (ANTARA News) - Salah seorang jemaah calon haji (Calhaj) Kota Pagaralam, Sumatra Selatan (Sumsel), tergabung dalam Kloter 13 Embarkasi Palembang, atas nama Alunah Binti M Nur (78) meninggal dunia.

Ketua Rombongan Jemaah Haji Kota Pagaralam, Nizom, di Mekah, Senin, mengungkapkan, bahwa Alunah meninggal sekitar pukul 07.00 waktu Mekah setelah shalat subuh di Terminal Mahbaz Jin.

Menurutnya, Alunah termasuk jemaah yang mengalami resiko tinggi, sebab sudah sejak dari masih berada di Pagaralam mendapat pengawasan khusus dari tim medis.

"Beliau meninggal dunia usai shalat subuh, kita sudah menghubungi keluarganya yang ada di Desa Sukaraja, Kecamatan Pajarbulan, Kabupaten Lahat. Alunah ini mempunyai riwayat sakit darah tinggi dan kemungkinan dia meninggal dunia karena kecapean," ungkap dia.

Dia mengatakan, pihaknya sudah memberikan informasi duka ini kepada Tim Haji Indonesia, sehingga mempermudah dilakukan pendataan.

"Kita sudah laporkan peristiwa ini, namun demikian hingga kini kita belum mengetahui secara pasti berapa total jemah haji Pagaralam yang sudah meninggal dunia di Tanah Suci," ungkap dia.

Ia mengatakan, sementara suami Alunah, yaitu Abdul Muis kondisinya dalam keadaan sehat walafiat. Bahkan setiap hari terus melakukan rukun haji sampai semua rangkaian haji selesai dilaksanakan dan kembali ke Tanah Air.

Selain itu, kata dia, semua jemah haji asal Kota Pagaralam yang jumlahnya 132 orang kondisinya sehat walafiat dan masih terus menjalani rangkian rukun haji.

"Kita berharap seluruh jemaah Pagaralam akan dapat menunaikan rukun islam kelima ini sehingga dapat menjadi haji yang mabrur," ungkapnya.

Saat ini jemaah haji baru akan melakukan tawaf dimana jemaah lain mulai berdesak-desakan, khusus para jemaah haji Pagaralam yang kalah postur tubuh dengan yang lain disarankan untuk bersabar.

"Mereka rata-rata berpostur lebih tinggi dan besar dibanding jemaah haji kita yang berpostur kecil, sehingga sering terjepit apalagi saat berusaha akan mencium hajarul aswad," ungkap dia.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2009