Batam (ANTARA News) - Sekretaris Panitia Pelaksana Ibadah Haji Debarkasi Hang Nadim Batam, Erizal Abdullah, mengatakan bahwa empat orang haji Debarkasi Batam hingga sekarang masih dirawat di beberapa rumah sakit di Arab Saudi.

"Ada empat orang yang masih dirawat karena sakit di Arab Saudi," katanya di Batam, Kamis.

Ia mengatakan, dua diantara haji yang sakit tergabung dalam kloter empat asal Kota Pekanbaru, seorang dari kloter satu asal Tanjungpinang dan seorang dari kloter dua asal Bintan.

Dua orang haji asal Pekanbaru yang dirawat adalah Aifah Munif Ataf yang dirawat di Rumah Sakit King Fahd dan Ahmad Syafii yang dirawat di RS Malik Abdul Aziz.

"Apa jenis penyakitnya, tidak dilaporkan petugas," kata dia.

Sementara itu, Painem binti Bungari, haji kloter dua dirawat di Rumah Sakit Jeddah karena sakit pada bagian kaki. Painem direncanakan akan menjalankan operasi kaki dalam waktu dekat.

"Kakinya patah akibat terjatuh di kamar mandi," kata Erizal.

Dan seorang lain yang dirawat di rumah sakit Arab Saudi karena sakit, ditemani anaknya. "Jadi ada lima orang yang seharusnya sudah pulang tapi masih tinggal di Tanah Suci," kata dia.

Ia mengatakan, lima haji itu akan dipulangkan bersama kloter lain, bila kondisinya membaik.

Sementara itu, 446 yang tergabung dalam kloter empat haji Debarkasi Hang Nadim Batam asal Kota Pekanbaru, Riau tiba selamat, Kamis.

Dua orang haji kloter tujuh ikut bergabung dengan kepulangan kloter empat, yaitu Zulher bin Usman dan Profanilda Fauzi Jamin.

Jamaah haji disambut Wakil Wali Kota Pekanbaru Erizal Muluk, dan beberapa anggota DPRD KOta Tanjungpinang di Bandara Hang Nadim Batam.

Hingga Kamis, Panitia Pelaksana Ibadah Haji Embarkasi Hang Nadim Batam mencatat sebanyak 16 haji meninggal dunia di Tanah Suci.

Sebagian besar penyebab meninggalnya jamaah haji, katanya, adalah penyakit yang menyerang sistem pernafasan.

Debarkasi Hang Nadim Batam melayani 10.065 jemaah haji dari empat provinsi yaitu Kepulauan Riau, Riau, Kalimantan Barat dan Jambi yang terbagi dalam 23 kelompok terbang.

(Y011/A041/S026)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2010