Selandia Baru kembali ke Piala Dunia setelah 28 tahun debutnya dulu di Spanyol, dan kegagalannya empat tahun silam pada Piala Dunia 2006 di Jerman.

Keikutsertaannya adalah yang kedua setelah penampilan pertama mereka tahun 1982 di Spanyol.

Negeri Kiwi ini tidak bisa memenangi satu pertandingan pun dalam pertandingan babak pertama Piala Dunia 1982 itu, kendati di babak kualifikasi mereka tampil mengesankan.

Tim berjuluk "All Whites" itu meraih Piala Oceania dan berhak mengikuti Piala Konfederasi 2009.

Di ajang itu mereka menunjukkan diri sebagai tim yang solid setelah penampilan buruk mereka saat melawan Juara Eropa Spanyol.

"All Whites" menduduki pringkat pertama Zona Oceania selama babak kualifikasi lalu. Mereka lima kali menang dan sekali kalah dari Fiji dalam pertandingan yang sudah tidak menentukan lagi karena sudah dipastikan menghadapi pringkat lima Zona Asia untuk bisa lolos ke Afrika Selatan.

Tiket ke Afrika Selatan diraihnya berkat kemenangan atas Bahrain. Sundulan Rory Fallon di menit akhir babak pertama mengantarkan negara itu ke putaran final Piala Dunia.

Pelatih Ricki Herbert berhasil membentuk permainan "All Whites" yang solid dan konsisten.

Herbert adalah tokoh sepakbola Selandia Baru paling terkenal. Dia menjadi salah satu pemain yang tampil di Piala Dunia 1982.

Herbert juga menjadi salah satu pemain Selandia Baru pertama yang bermain di Liga Inggris, saat bermain untuk Wolverhampton Wanderers.

Setelah melatih tim nasional tahun 2005, dia juga melatih klub lokal selama beberapa musim.

Herbert cukup percaya diri dalam menghadapi Piala Dunia.

"Tim ini sudah memberikan segalanya, komitmen total selama empat tahun. Kami kembali, kami ada. Afrika Selatan, kami datang," kata Herbert.

Herbert akan membawa para pemain bintangnya ke Afrika Selatan, seperti Kapten Ryan Nelsen yang tidak diragukan lagi kemampuannya.

Bek Blackburn Rovers ini rutin bermain di klubnya selama empat tahun dan menjadi satu-satunya pemain Selandia Baru yang bertahan lama di Inggris.

Di garis depan, Selandia Baru memiliki Shane Smeltz, penyerang produktif yang adalah Pemain Terbaik Oceania dan menjadi pencetak gol terbanyak Liga Australia. Dia jago duel udara dan memiliki tendangan maut.

Penyerang Celtic Chris Killen menjadi pelapis yang tepat bagi Smeltz, sementara Fallon dan remaja bongsor Chris Wood mumpuni dalam duel udara. (*)

(neny/A038/AR09)

Editor: Imansyah
COPYRIGHT © ANTARA 2010